Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan dirinya bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko dan Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf siap menyukseskan Muktamar ke-33 NU di Jombang pada 1-5 Agustus mendatang.
"Saya mewakili kabupaten/kota se-Jawa Timur bersama Pangdam dan Kapolda siap menyukseskan Muktamar ke-33 NU," katanya dalam sambutan Peluncuran Sukses Muktamar ke-33 NU yang dihadiri ratusan ulama dan pengurus cabang NU se-Jatim di Gedung PWNU Jatim, Surabaya, Sabtu malam.
Dalam peluncuran yang ditandai dengan istighatsah (doa bersama memohon keselamatan), tahlil, shalawat dan pagelaran wayang dengan lakon "Nur Kala Kalidasa" oleh dalang Ki Enthus itu, ia menyatakan dukungan itu merupakan ungkapan terima kasih atas jasa NU selama ini.
"NU lahir di Surabaya dan NU telah membuat bangsa dan negara kita menjadi aman dan nyaman, karena NU melakukan titik temu antara agama dengan budaya, bahkan pembangunan juga sukses dengan pendekatan agama," kata pemimpin yang akrab disapa Pakde Karwo itu.
Selain itu, NU juga menonjolkan pentingnya (ajaran) musyawarah untuk mufakat, sehingga pertengkaran di tengah masyarakat akan dianggap kuno. "Bahkan, NU juga mengajarkan islah (rujuk) bila ada pertengkaran atau perbedaan pemikiran yang tajam," katanya.
Dalam acara yang juga dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, tapi tidak dihadiri Rais Syuriah PWNU KH Miftachul Akhyar itu, Gubernur Jatim menilai Muktamar ke-33 NU akan menjadi semacam deklarasi tentang Islam Nusantara untuk (kenaikan) dunia.
"Karena itu, tepat sekali jika Muktamar ke-33 NU ditempatkan di Jawa Timur, persisnya di Jombang, apalagi pemikiran-pemikiran besar selama ini banyak yang bersumber dari Jawa Timur," katanya dalam muktamar dengan ketua panitia H Saifullah Yusuf (Wagub Jatim) itu.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa NU dari zaman ke zaman terbukti mampu menyelamatkan masyarakat dari konflik politik, konflik keilmuan, konflik hukum agama, dan konflik negara-agama.
"Konflik negara-agama itu dirumuskan KH Hasyim Asyari (Pendiri NU) dengan konsep Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan dalam satu agama), Ukhuwah Basyariah (persaudaraan dalam satu bangsa), dan Ukhuwah Wathoniyah (persaudaraan dalam satu negara)," katanya.
Bahkan, katanya, Ukhuwah Wathoniyah mungkin lebih utama daripada lainnya. "Itu karena kita bertindak, bekerja, dan beribadah di atas Tanah Air ini. Tidak mungkin kita bisa beribadah kalau kita tidak memiliki Tanah Air," katanya.
Dalam laporannya, Wagub Jatim H Saifullah Yusuf selaku ketua panitia daerah Muktamar Ke-33 NU menjelaskan muktamar akan dihadiri 4.000-an peserta dan 5.000-an penggembira.
"Lokasinya mungkin agak ruwet, tapi kita menghormati para pendiri NU," katanya dalam peluncuran yang juga ditandai dengan penyerahan bantuan dua mobil ambulans dari PGN kepada PWNU Jatim yang akhirnya diberikan kepada PCNU Lamongan dan Pasuruan.
Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015