"Bebatuan besar bercampur tanah yang berasal dari tebing di titik kilometer (KM) 59 arah Turen, Malang, ambrol hingga memenuhi separuh badan jalan," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Purwanto.
Menurut dia, akses lalu lintas dari Lumajang menuju Malang dan sebaliknya tersendat karena tebing yang longsor menutup separuh jalan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
"Petugas BPBD, polisi dan perangkat desa membutuhkan waktu hingga beberapa jam untuk membersihkan longsoran tersebut, sehingga sistem buka tutup diberlakukan," tuturnya.
Ia menjelaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dan petugas disiagakan di lokasi longsor karena batu besar dengan diameter 1 meter masih belum bisa ditepikan.
"Di lokasi KM 58 dan KM 59 merupakan titik rawan longsor di jalur selatan yang menghubungkan dua kabupaten yakni Kabupaten Lumajang-Malang karena kontur tanah yang labil," paparnya.
Pada saat longsor terjadi, lanjut dia, cuaca cukup cerah dan tidak terjadi hujan deras, namun tidak ada kendaraan yang terjebak dalam longsor tersebut.
"Saya imbau warga berhati-hati saat melintas di jalur selatan di kawasan Piket Nol karena malam ini hujan cukup deras yang disertai angin kencang, sehingga dikhawatirkan terjadi longsor susulan," katanya.
Purwanto berharap warga tidak melewati jalur selatan Lumajang-Malang saat hujan deras karena kondisi jalan licin, sejumlah titik rawan longsor, dan rawan pohon tumbang.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015