Kita mengompos sampah organik kita. Hampir empat tahun tidak pernah membuang sampah organik ke tempat pembuangan akhir.


Bandung (ANTARA News) - Dengan bahan-bahan seperti keranjang yang berlubang-lubang misalnya, kardus bekas, sekam, dan tongkat pengaduk kita bisa mengompos sampah dapur menjadi pupuk.

Hal pertama yang dapat kita lakukan adalah memilah sampah dapur nabati dan hewan. Kemudian, pilihlah sampah nabati untuk dikompos, misalnya sisa sayuran, buah, dan sebagainya.

Sampah hewani akan mendatangkan belatung dan mengundang hewan anjing dan kucing untuk mengaisnya.

Sampah dapur yang telah terpilah lalu dipotong-potong kecil agar lebih mudah hancur. Jika terdapat sisa sayur yang mengandung santan, bilaslah dulu dan tiriskan.

Setelah itu, siapkan keranjang cucian berlubang-lubang berukuran 200 liter. Lubang berguna agar udara segara bisa masuk. Keranjang ini berfungsi sebagai wadah pengomposan.

Kemudian, lapisi bagian dalam keranjang dengan kardus bekas agar kelembaban udara terjaga, membantu menyerap kelebihan air dan agar adonan kompos tidak keluar dari lubang keranjang.

Setelah itu, masukkan gabah, pupuk kompos hingga memenuhi sepertiga wadah.

Lalu, masukkan sampah dapur yang sebelumnya telah disiapkan. Jika sampah terlalu basah bisa ditambah serbuk kayu atau sekam. Jangan lupa aduk-aduk adonan menggunakan tongkat.

Jika semua bahan sudah dimasukkan, lalu masukkan sekam dan tutup keranjang. Biasanya proses pembusukan terjadi dalam tiga hari.

Pengomposan berjalan apabila adonan menjadi panas bila diraba atau keluar uap air jika diaduk. Biasanya proses ini membutuhkan waktu sekitar empat hingga enam minggu.

Saat ini, berbagai pihak mulai menggalakkan pengomposan sampah sendiri,termasuk produsen makanan dan minuman sehat. Green Commitee Nutrifood, Angelique mengungkapkan, pihaknya rutin sejak empat tahun lalu melakukan pengomposan sampah.

"Kita mengompos sampah organik kita. Hampir empat tahun tidak pernah membuang sampah organik ke tempat pembuangan akhir (TPA)," kata Angelique, di Bandung, Jumat.

Ia menambahkan, melakukan pengomposan mengeluarkan biaya sekitar Rp 110 ribu. Biaya ini di antaranya untuk membeli keranjang, kompos dan sekam.


Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015