Doha (ANTARA News) - Konspirasi yang dilakukan atlet China dan Hongkong dengan "menjepit" Oka Sulaksana membuat peselancar andalan Indonesia tersebut harus puas dengan meraih perunggu di nomor mistral heavy Asian Games 2006 di Doha Sailing Club, Senin. Pada race ke-8 dan ke-9 yang merupakan race terakhir, Oka berada di peringkat ketiga dan kedua, sehingga tidak mampu lagi mengejar ketinggalan. Medali emas direbut atlet China, Yao Xinhao yang dari sembilan race yang dilombakan, empat kali di antaranya berada di peringkat pertama, disusul atlet asal Hongkong, Ho Chi Ho. Xinhao dan Ho Chi Ho secara bergantian tampil di urutan teratas di sembilan race tersebut, sementara urutan terbaik yang diraih Oka adalah urutan kedua, yaitu pada race ke-6, ke-7 dan race ke-9. Lomba sebenarnya dijadwalkan berlangsung dalam 12 race, tapi karena cuaca dan tidak ada angin, maka perlombaan pun disepakati hanya sampai sembilan race. Komandan kontingen (chef de mission) Indonesia Achmad Sutjito secara terus terang mengatakan bahwa Oka yang mengincar emas ketiga sejak Asian Games 1998 itu, telah menjadi korban konspirasi atlet China dan Hongkong. "Oka menjadi korban konspirasi karena sebagai juara bertahan dan sudah menjadi legenda, ia selalu menjadi incaran dan dijepit oleh kedua atlet asal China dan Hongkong itu sejak awal," kata Achmad Sutjipto. Selain menjadi incaran lawan, Oka juga dirugikan oleh keputusan panitia yang memberikan penalti pada race pertama, 5 Desember lalu, karena dianggap mencuri start. Akibatnya posisi Oka, kelahiran Denpasar 21 April 1971 itu, langsung melorot tajam karena dianggap sama sekali tidak melakukan start. Yang paling merugikan adalah karena panitia justru memberi tahu adanya penalti tersebut beberapa saat akan dilangsungkan pertandingan keesokan harinya dan protes yang disampaikan manajer tim Gurhadi Kartasasmita pun ditolak. Sementara itu, rekan Oka yang juga asal Bali, yaitu I Gede Subagiasa yang bertanding di nomor mistral light, hanya menduduki peringkat kelima dari tujuh peserta. Ia hanya unggul dari atlet Sri Lanka, Upulpriyantha De Silva. Medali emas untuk nomor tersebut diraih atlet Hongkong Chan King Yin yang sejak race pertama sampai sembilan selalu berada di urutan pertama, disusul atlet China Zheng Xiaohong. Medali perunggu diraih atlet Thailand Arun Homraruen. (*)

Copyright © ANTARA 2006