Sleman (ANTARA News) - Ratusan personel Kepolisian Resor Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dikerahkan sepanjang Jalan Yogyakarta-Purworejo untuk mengantipasi bentrok antara warga dan suporter PSIM Yogyakarta.

Kapolres Sleman AKBP Faried Zulkarnaen di Sleman, Sabtu, mengatakan, saat ini, warga Balecatur, Kecamatan Gamping, siap menghadang suporter PSIM yang akan pulang ke Kota Yogyakarta usai menyaksikan pertandingan di Magelang.

Pada Jumat (13/3), sekitar 22.30 WIB, sepanjang Jalan Yogyakarta-Purworejo ada lima titik terjadi aksi pelemparan batu terhadap suporter PSIM.

"Aksi ini bantut dari pelemparan batu di Jalan Yogyakarta-Magelang. Sehingga, warga Balecatur yang mendapat informasi tersebut menghadang suporter PSIM," kata Faried Zulkarnaen yang langsung memimpin pengamanan di depan Kantor Balecatur, Gamping.

Untuk mengantisipasi bentrok warga, kata Faried, pihaknya telah memecah suporter PSIM menjadi beberapa kelompok kecil dalam perjalanan ke Yogyakarta. Bahkan, suporter PSIM melewati beberapa jalur alternatif untuk menghindari bentrokan. Suporter ada yang melawati Magelang-Purworejo-Kulon Progo - Sleman, ada juga dari Magelang-Muntilan-Minggir-Klangon-Yogyakarta, serta jalur Yogyakarta-Megelang.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Magelang dan Polresta Yogyakarta untuk pengamanan ini," katanya.

Selain itu, kata Faried, untuk pengamanan ini, pihaknya juga meminta bantuan satu kompi pasukan Sabhara dan Brimob Polda DIY, serta personel polsek-polsek.

Faried mengaku ada korban luka saat bentrok antara warga dan suporter. Namun tidak ada korban dengan luka berat. Polisi sudah berhasil mengamankan kondisi di lapangan.

"Ya tadi salah paham ada pengendara diteriaki suporter dipukuli, lalu kita amankan. Luka biasa, tidak ada yang luka berat atau serius. Sebelum terjadi bentrok, petugas langsung mengantisipasinya," kata Faried.

Saat ini, petugas masih berjaga-jaga sepanjang Jalang Yogyakarta-Purworejo, tepatnya di depan Kantor Balecatur karena warga masih siaga.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015