IHSG BEI ditutup menguat 20,26 poin atau 0,37 persen menjadi 5.439,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) naik 3,54 poin (0,38 persen) ke level 945,05.
Direktur Pengembangan Pasar Modal BEI Friderica Widyasari Dewi di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa kondisi pasar modal Indonesia masih cukup stabil meski dibayangi sentimen negatif yang beredar saat ini salah satunya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Pergerakan IHSG memang sedang anomali, namun kami tetap yakin pasar modal Indonesia tetap akan positif," ujarnya.
Menurut dia, orientasi investor di pasar modal yang bersifat jangka panjang menjadi salah satu penopang bagi kinerja industri ke depannya. Di sisi lain, aliran dana asing di pasar modal juga masih cukup tinggi.
"Sepanjang tahun 2015 ini, investor asing masih membukukan net buy atau beli bersih sekitar Rp10 triliun," katanya.
Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa pelaku pasar kembali melakukan akumulasi beli saham pasca koreksi IHSG BEI pada perdagangan kemarin (Rabu, 11/3).
Menurut dia, aksi pelaku pasar itu seiring dengan ekspektasi kinerja emiten pada kuartal I 2015 membukukan hasil positif serta potensi penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) menyusul tingkat inflasi yang masih dapat dikendalikan.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 210.570 kali dengan volume mencapai 4,55 miliar lembar saham senilai Rp4,44 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 163 saham, yang melemah 117 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 116 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 79,99 poin (0,34 persen) ke 23.797,96, indeks Bursa Nikkei naik 267,59 poin (1,43 persen) ke 18.991,11, dan Straits Times melemah 4,99 poin (0,15 persen) ke posisi 3.373,60.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015