Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan segera mengeluarkan kebijakan stimulasi ekonomi untuk menggerakkan sektor riil termasuk mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah.
"Akan keluar kebijakan-kebijakan yang akan menstimulasi agar ekonomi riil-nya bisa bergerak," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai menghadiri acara penganugerahan Penghargaan Wirausaha Mandiri 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis.
Presiden menyebutkan kebijakan itu berupa pemberian insentif termasuk keringanan pajak tax allowance dan lainnya.
"Nanti akan disampaikan kalau sudah fix (pasti), akan disampaikan yang jelas berikan insentif, tax allowance dan lain-lain, konkretnya Menko Perekonomian dan Menkeu yang akan sampaikan," katanya.
Menurut dia, kebijakan stimulus untuk perekonomian itu termasuk juga untuk mengatasi masalah dalam jangka pendek.
Presiden menyebutkan pengalihan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) memberikan ruang fiskal yang lebih baik APBN Perubahan 2015.
Presiden mencontohkan alokasi dana pembangunan infrastruktur juga cukup besar mencapai sekitar Rp290 triliun.
"Itu cukup besar sehingga perekonomian ke depan akan didukung dengan kondisi infrastruktur yang memadai," katanya.
Ia menyebutkan di beberapa tempat pembangunan infrastruktur sudah dimulai.
Mengenai kurs rupiah, Presiden mengatakan kondisi fundamental ekonomi Indonesia cukup baik.
"Indeks harga saham, pasar obligasi baik, soal intervensi, silakan tanya ke Bank Indonesia," katanya.
Menurut dia, semua negara mengalami kondisi itu, termasuk Malaysia dan Rusia. Ia menyebutkan kondisi saat ini beda dengan tahun 1998 yang melemah dari Rp2.000 menjadi sekitar Rp15.000 per dolar AS.
Yang paling penting, menurut Presiden, BI sudah menjaga kurs rupiah agar terjaga dengan baik. "Kita harus waspada, tapi sekali lagi, Gubernur BI-nya tenang-tenang, ya saya juga tenang dong," katanya.
Menurut dia, pemerintah dan BI tetap waspada dangan perkembangan kondisi perekonomian termasuk pergerakan kondisi keuangan global.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015