New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS naik ke tertinggi 12 tahun terhadap euro pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena Bank Sentral Eropa (ECB) menambahkan stimulus ke dalam perekonomian sementara Federal Reserve bergerak lebih dekat untuk menaikkan suku bunga.
Euro jatuh menjadi 1,0536 dolar AS pada sekitar pukul 02.00 waktu setempat, tingkat terendah sejak April 2003. Di tengah tidak adanya data ekonomi utama, analis mengatakan perbedaan kebijakan antara bank sentral di Eropa dan Amerika Serikat memainkan peran penting dalam penurunan, lapor Xinhua.
ECB memulai program pembelian obligasinya 60 miliar euro per bulan pada Senin bertujuan untuk menangkis deflasi dan meningkatkan ekonomi zona euro dengan memompa lebih banyak uang ke ekonomi riil.
Sementara itu, pemulihan ekonomi AS telah meningkatkan spekulasi pasar bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya pada pertengahan tahun.
Para pejabat Fed akan berkumpul minggu depan dalam pertemuan kebijakan, di mana mereka diharapkan akan mengeluarkan lebih banyak petunjuk tentang waktu kenaikan suku bunga pertama Fed dalam hampir satu dekade terakhir.
Dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 1,16 persen menjadi 99,763 pada akhir perdagangan, tingkat tertinggi dalam 12 tahun.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0535 dolar dari 1,0699 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4934 dolar dari 1,5073 dolar. Dolar Australia merosot menjadi 0,7578 dolar dari 0,7617 dolar.
Dolar AS dibeli 121,51 yen Jepang, lebih tinggi dari 121,10 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 1,0102 franc Swiss dari 0,9988 franc Swiss, dan naik ke 1,2762 dolar Kanada dari 1,2672 dolar Kanada.
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015