"Lebih baik memakai anggaran 2014 agar pembangunan bisa cepat berjalan," kata Anggota Fraksi Pratai NasDem DPR itu Jakarta saat melakukan reses di Semanan, Jakarta Barat, Rabu.
Sedangkan untuk APBD 2015, dia menyarankan agar ditempuh jalur hukum, terutama terkait anggaran siluman.
"KPK dan Polda harus menelusuri dana itu dari a sampai z. Sehingga, masyarakat bisa tahu dari mana dana siluman itu berasal," kata Ketua Partai NasDem DKI Jakarta itu
Sahroni meyakini kisruh gubernur dan DPRD tak akan selesai jika tak memakai pendekatan hukum. Oleh karena itu, Partai NasDem mencabut hak angket untuk Gubernur.
"Prinsip kami membela kepentingan masyarakat, bukan membela Gubernur atau DPRD," katanya.
Dalam reses ini, Anggota Komisi XI DPR itu memberikan Rp3 juta untuk anak-anak yang mengikuti pendidikan bola di wilayah tersebut. Tidak hanya itu, Sahroni yang meraih 645 suara di Semanan juga memberikan 500 sembako pada konstituennya.
"Kebetulan ini basis saya, saat pileg kemarin. Ini jadi rumah saya. Ini untuk mempererat ke depan," jelasnya.
Ia menambahkan, kedatangannya itu sebagai bagian rasa hormat pada konstituen dan memastikan sebagian komitmennya saat kampanye kemarin.
"Jangan punya pemikiran kacang lupa sama kulitnya," tuturnya.
(T.S037/B/I007/I007) 11-03-2015 18:27:13
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015