Jakarta (ANTARA News) - Bila dulu dokter hanya menemui kasus kanker yang menyerang satu bagian payudara saja, sekarang sudah dijumpai penderita yang terserang kanker di kedua sisi payudaranya.

"Sekarang ini kiri dan kanan payudara. Sabtu lalu, saya mengoperasi kiri dan kanan," ujar dokter spesialis bedah onkologi dari RS Kanker Dharmais, Dr. Walta Gautama, Sp.B(K) Onk, di Jakarta, Selasa.

Dr. Walta mengatakan, dalam sebulan terakhir, ditemui tiga kasus kanker payudara yang menyerang bagian kanan dan kiri.

"Belum dapat diketahui penyebabnya. Jenis (kanker yang menyerang antara kanan dan kiri payudara) sama persis," kata dia.

Sekalipun begitu, dia menduga munculnya kanker pada payudara berkaitan dengan masalah hormonal, yakni hormon estrogen.

Di samping itu, lanjut dia, riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker payudara juga menjadi faktor risiko berikutnya. Dokter memperkirakan, 5-10 persen kasus kanker payudara berhubungan dengan mutasi gen yang diturunkan keluarga.

Kemudian, faktor risiko lainnya ialah paparan radiasi, obesitas, menstruasi dini yakni sebelum usia 12 tahun, menopause setelah berusia 55 tahun, melahirkan anak pertama di atas usia 35 tahun, menjalani terapi hormonal pasca-menopause dan memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol.

Data dari Lembaga Penelitian Kanker Internasional (International Agency for Research on Cancer) pada Oktober 2014 lalu memperlihatkan, terdapat sekitar 1,4 juta insiden kanker payudara di dunia.

Kemudian, berdasarkan jumlah kematian, kanker payudara menempati peringkat pertama yang menyebabkan angka kematian tertinggi di antara jenis kanker lainnya, yakni 458.400 orang, diikuti kanper paru (427 ribu orang), kanker kolorektal (288.100 orang) dan lambung (273.600 orang).

Sementara itu, di Indonesia saat ini kasus kanker payudara berada pada angka 36,2 per 100 ribu orang penduduk.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015