Jenazah itu kemudian langsung dievakuasi ke rumah duka.
"Korban terakhir yang ditemukan adalah Hindun yang merupakan istri dari Mahroz dan ibu dari Asep Awaludin yang ketiganya tewas tertimbun longsor tebing setinggi 70 meter di Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug pada Selasa, (10/3)," kata Kepala Desa Pasawahan Dahlan Sudahlan kepada Antara di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, korban sudah dievakuasi dan jasadnya dibawa ke rumah duka yang tidak jauh dari tempat kejadian musibah hanya berbeda RT dan RW-nya saja. Untuk kedua jasad korban yang ditemukan lebih dahulu yakni Asep dan Mahroz sudah dikebumikan dan rencananya jasad Hindun pun akan dikuburkan di tempat pemakaman umum yang sama.
Dengan ditemukannya jasad Hindun maka operasi SAR pun diakhiri, dam untuk sementara warga dilarang beraktivitas di lokasi longsor karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Tim SAR gabungan yang selama dua hari ini melakukan operasi kemanusiaan.
"Untuk bantuan kami sudah menyediakan, minimalnya bisa mengurangi beban biaya keluarga korban yang tinggalkan, kami juga mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas di dekat tebing, karena potensi longsor susulan tinggi," tambahnya.
Sementara, Kepala Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri mengatakan dengan ditemukannya jasad Hindun maka operasi SAR ditutup.
Operasi kemanusiaan itu melibatkan 197 personel dari berbagai lembaga, korban pertama yang ditemukan adalah Asep pada Selasa, (10/3) dan di hari kedua Rabu, (11/3) jasad Mahroz dan Hindun di temukan.
"Ketiga korban ditemukan berdekatan, namun karena terkubur tanah longsor cukup dalam sehingga menyulitkan pencarian, tetapi berkat kerjasama ketiga korban berhasil kami temukan dan operasi SAR pun ditutup," katanya.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015