Palembang (ANTARA News) - Pasangan suami-istri Meharon (70) dan Murtiba (67) asal Desa Pagar Gunung Lubai, Kabupaten Muara Enim cukup bahagia karena dari jerih payahnya sebagai petani karet, keinginannya menunaikan ibadah haji segera tercapai. Ditemui di Asrama haji Palembang, Sabtu petang lalu, Meharon yang didampingi istri setianya Murtiba mengatakan, cita-citanya melaksanakan rukun Islam Kelima ini sebenarnya sudah dipendam sejak puluhan tahun silam, tetapi kendala biaya yang membuat keinginannya itu baru terwujud sekarang. Selama ini, hasil dari usahanya sebagai bertani karet yang telah turun-temurun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hampir mustahil bagi mereka dapat mewujudkan cita-citanya itu. Bersyukur bahwa Tuhan telah mendengarkan niat mereka ketika harga karet berangsur membaik hingga di atas Rp10 ribu per kilogram sehingga hasil bertaninya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga bisa ditabung sedikit demi sedikit. Menurut pengakuan ayah beranak enam yang telah dikaruniai belasan cucu ini, selama dua tahun menabung dari sisa hasil penjualan karet, Alhamdullillah-- pada musim haji tahun ini bisa menunaikan ibadah haji bersama rombongan dari Prabumulih dalam kloter 12. Usaha bertani karet bila ditekuni dengan sungguh-sungguh tidak hanya sukses bisa menunaikan panggilah Allah ke Tanah Suci Mekkah, tetapi juga beberapa putra-putrinya telah sukses sekolah hingga menyelesaikan pendidikan sarjana. "Diantara beberapa putra-putri saya yang tertua Sukiman kini sudah bekerja di Stasiun Televisi Palembang, anak nomor dua Basroni sebagai PNS guru SLTP di Beringin Lubai," katanya bangga. Ia mengakui, kehidupan warga Desa Pagar Gunung Lubai yang hampir 95 persen adalah dari hasil bertani karet sejak harga hasil utama penduduk itu naik semakin sejahtera. "Kalau dulu berangkat ke kebun menyadap karet hanya berjalan kaki berkilo-kilometer, kini sebagian besar sudah menggunakan sepeda motor, bahkan tahun ini selain kami suami istri, di desa tersebut juga ada pasangan lain yakni M. Hatta-Rosakdiah yang juga petani karet berkesempatan berangkat ke Tanah Suci Mekkah menunaikan ibadah haji," tambahnya. Sementara data Kanwil Depag Sumsel menyebutkan, dari total 7.323 calon jemaah haji asal Sumsel dan daerah kepulauan Bangka Belitung yang berangkat melalui embarkasi/debarkasi Palembang, pada Senin ini sudah memasuki pemberangkatan kelompok terbang (kloter) ke-13 langsung ke Jeddah dari total 23 kloter yang dijadualkan. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006