Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah segera menggelar operasi pasar (OP) beras di daerah-daerah yang mengajukan permintaan OP, menyusul kenaikan harga beras hingga mencapai rata-rata lima persen dalam satu pekan terakhir. "Kenaikan mulai November akhir hingga minggu pertama Desember mencapai lima persen. Kalau musim paceklik memang harga naik, tapi bukan hingga lima persen. Kami sepakat melakukan operasi pasar `all out`," kata Menko Perekonomian Boediono di Jakarta, Senin. Ia menjelaskan, operasi pasar bukan dimaksudkan untuk menurunkan harga beras, namun untuk menstabilkan harga sehingga tidak membebani masyarakat umum, terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Menko menjelaskan bahwa kenaikan lima persen berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS)yang mengambil data di 45 kota. Data yang dipakai adalah harga beras IR-64 II yang paling banyak dikonsumsi. Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan kenaikan harga beras rata-rata dalam seminggu berkisar dari Rp5.193 per kg menjadi Rp5.450 kg. "Pada November sebenarnya sudah ada kenaikan 6,76 persen dari Oktober. Tapi itu sepanjang bulan, sedangkan sekarang baru satu pekan naik lima persen," jelasnya. Menurut Mendag, Mari Elka Pangestu, hingga 8 Desember sudah tujuh daerah yang mengajukan permintaan operasi pasar yaitu, Bengkulu, Kep. Riau, Irjabar, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Papua dan Maluku Utara. Berdasarkan data Departemen Perdagangan per 8 Desember 2006, daerah yang mengalami kenaikan harga beras tertinggi adalah Banjarmasin (15,86 persen), Kendari (15,54 persen), Surabaya (9,81 persen), DKI Jakarta (7,95 persen), dan Palembang (7,58 persen). Menurut aturan, OP dapat digelar atas permintaan pemerintah daerah jika harga beras rata-rata selama sepekan naik 25 persen jika dibandingkan harga rata-rata selama tiga bulan terakhir. Namun, apabila dianggap mendesak, Menteri Perdagangan memperbolehkan pemda mengajukan permintaan OP jika kenaikannya telah mencapai 15 persen. Mengenai harga, Mendag menjelaskan pemerintah tidak akan menetapkan harga tertentu, namun menggunakan harga pasar, tergantung masing-masing daerah. "Operasi pasar akan dilakukan hingga sekitar Februari sampai mulai memasuki masa panen. Kita buka berapa pun yang dibutuhkan kita layani," kata Menko Perekonomian. Sedangkan Mentan, Anton Apriantono menjelaskan pemerintah memperkirakan musim panen raya akan dimulai pada Maret, April dan Mei. Sementara itu, berdasarkan data di Pasar Induk Cipinang, harga beras IR-I per kg pada Senin (11/12) Rp4.850, mengalami kenaikan Rp50 per kg dari harga pada akhir pekan lalu. Beras IR-II mengalami kenaikan Rp100 per kg menjadi RP4.650 per kg, sedangkan beras IR-III naik dari Rp 4.250 per kg akhir pekan lalu menjadi Rp4.450 per kg. (*)

Copyright © ANTARA 2006