Banda Aceh (ANTARA News) - Sebuah bom rakitan meledak di kawasan pedalaman, Desa Lhok Kuyun, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, pukul 05.45 WIB, namun tidak menelan korban jiwa dan kerusakan menjelang pilkada di wilayah itu. Kapolres Aceh Utara, AKBP Mulyatno, yang dihubungi ANTARA dari Banda Aceh, Senin menjelaskan bom rakitan itu sengaja dipasang orang tak dikenal, namun tidak sampai menelan korban jiwa dan kerusakan bangunan. Ledakan bom tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di desa tersebut untuk memilih gubernur/wakil gubernur dan bupati/wakil bupati Aceh Utara dalam pilkada itu, tambahnya. Kapolres menjelaskan satu dari dua buah bom rakitan yang diperkirakan peninggalan sisa konflik Aceh itu tidak sempat meledak dan kini barang bukti telah diamankan aparat kepolisian. Dikemukakannya bahwa situasi keamanan di wilayah itu hingga kini relatif terkendali, dan masyarakat tetap menggunakan hak pilihnya untuk memilih para pemimpin provinsi dan kabupaten Aceh Utara. Lebih lanjut, Mulyatno menjelaskan, bahwa kedua bom rakitan dipasang orang tak bertanggungjawab di dekat sekolah. "Saya menilai tujuan peledakan bom itu untuk menggagalkan pilkada, namun masyarakat tidak terpengaruh terhadap bentuk intimidasi yang sering dilakukan pada masa-masa konflik bersenjata di daerah ini," tambah Mulyatno. Kecamatan Sawang, merupakan salah satu wilayah berkategori "hitam" saat Aceh berstatus sebagai daerah darurat militer 2002-2003. (*)
Copyright © ANTARA 2006