Lha ini baru pertama menang, kok ternyata ada masalah. Tapi saya tidak perlu khawatir, karena semua dilalui sesuai aturan."Surabaya (ANTARA News) - Direktur Utama CV Wisanggeni Tri Prakoso yang perusahaannya menjadi salah satu pemenang pengadaan "Uninterruptible Power Supply" (UPS) atau pemasok listrik cadangan di sejumlah sekolah Jakarta mengaku siap diklarifikasi terkait proyek tersebut di kepolisian.
"Kalau dipanggil untuk memberikan keterangan maka tak ada alasan tidak siap karena perusahaan saya sudah prosedural dan sesuai aturan," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jalan Manyar Sambongan Surabaya, Senin.
Perusahaannya merupakan satu dari enam perusahaan asal Surabaya yang berdasarkan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) memenangkan tender proyek yang diselenggarakan oleh "Agency ULPD" Provinsi DKI Jakarta Himpunan Pokja I dengan Satker Sudin Pendidikan Menengah Jakarta Pusat senilai masing-masing Rp5,8 miliar.
Proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2014 tersebut kini terindikasi terjadi dugaan tindak pidana korupsi dan sedang diselidiki oleh Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya.
Menurut dia, perusahaannya tersebut baru sekali ini memenangkan proyek dengan skala nasional meski sudah kerap mengikutinya berkali-kali.
"Lha ini baru pertama menang, kok ternyata ada masalah. Tapi saya tidak perlu khawatir, karena semua dilalui sesuai aturan," tukasnya.
Pihaknya menjelaskan, proses lelang proyek yang dimenangkannya ini prosedural, yakni melalui proses klarifikasi pemenang, termasuk klarifikasi dokumen dan kesiapannya, yang berlangsung mulai awal hingga akhir bulan November 2014.
"Ada dua kali evaluasi, termasuk tentang kapan barang dikirim dan kapan kontraktor sekolah membuat persiapan," katanya sembari mengaku tugas pemenang tender adalah memasang perangkat UPS beserta instalasinya, bukan termasuk rumah UPS.
Ia juga membantah proses lelangnya dibilang abal-abal karena dibuktikan pada tahap evaluasi terakhir yang dihadiri oleh Inspektorat Pemprov DKI Jakarta dan wajib diikuti direktur utama langsung.
CV Wisanggeni, lanjut dia, akhirnya menandatangani kontrak pengadaan UPS tepatnya senilai Rp5.829.967.000 untuk SMAN 5 Jakarta pada 30 November 2014, dan dilakukan terbuka serta disaksikan berbagai unsur dari inspektorat, LSM dan diliput wartawan.
"Kami diberi waktu terakhir pengerjakan 15 Desember 2014. Tapi perangkat UPS di SMAN 5 sudah selesai saya kerjakan pada minggu kedua bulan Desember, sebelum tanggal 15," tukasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan adanya pencantuman dana siluman pada RAPBD DKI Jakarta 2014 hingga mencapai Rp12,1 triliun.
Salah satu dana siluman, yakni pengadaan UPS pada 49 sekolah yang menghabiskan dana sekitar Rp5,8 miliar per sekolah.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015