Jayapura (ANTARA News) - Kepala Bekang Kodam XVII Cenderawasih Letkol CBA JP sudah ditahan di Merauke, pasca-tertembaknya dua calon penumpang di bandara Mopah, Merauke.
Danrem Merauke Brigjen TNI Supatrodi kepada Antara, Senin, mengakui saat ini Letkol CPA JP ditahan di POM Merauke untuk memberikan keterangan karena senjata yang mengenai kedua korban adalah miliknya.
Selain menahan Letkol CPA JP, kata Brigjen TNI Supartodi, POM juga menahan Praka Dedy, anggota Yon 756 Merauke yang mengosongkan senjata api milik Letkol CPA JP ketika insiden terjadi.
Dikatakan, insiden tertembaknya kedua warga sipil yang juga calon penumpang pesawat Sriwijaya Air itu berawal saat Praka Dedy yang berada di counter Lion Air sedang mengosongkan senjata organik yang dipegang Letkol CPA JP dengan cara diarahkan kedinding.
"Saat dikokang dengan diarahkan kedinding senpi tiba-tiba meletus hingga menembus ruang disampingnya yang merupakan counter Sriwijaya Air," kata Brigjen TNI Supartodi. Akibatnya peluru mengenai Sugiono dan anaknya Novan yang saat itu berada digendongan bapaknya.
Sugiono sendiri saat ini masih ditangani paramedis akibat luka tembak yang dideritanya, sedangkan anaknya Novan meninggal dunia sebelum ditangani paramedis, kata Brigjen TNI Supartodi.
Dandrem 174 yang wilayahnya meliputi pantai selatan Papua itu mengaku, ditahannya Ka Bekang XVII Cenderawasih untuk meminta keterangan dari yang bersangkutan untuk memastikan apakah saat pengecekan senjata magasen yang berisi peluru masih di dalam senjata atau tidak.
Selain menahan kedua anggota TNI, kata Brigjen TNI Supartodi, pihaknya yang membiayai seluruh pengobatan serta pemakaman.
"Saya sudah melaporkan insiden tersebut kepada Pangdam XVII Cenderawasih dan beliau meminta agar ditangani hingga tuntas," kata Dandrem 174 Merauke Brigjen TNI Supartodi.
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015