Doha (ANTARA News) - Master boling Ryan Leonard Lalisang dan Putty Insavilla Armein yang menyumbangkan medali emas dan perak pertama buat Indonesia, Minggu dalam pertandingan antar master di Asian Games, Doha, Qatar, gagal menambah medali.
Ryan yang hanya satu-satunya lolos sebagai master boling di Indonesia pada Asian Games Doha ini hanya mampu menempati posisi ketujuh dengan menyelesaikan 16 games memperoleh angka 3623 Sementara Putty berada di urutan kelima dengan mengumpulkan angka 3497.
Bahkan pada bagian putri antar master di Asian Games ini, Indonesia menerjunkan juga Happy Soediyono, namun yang bersangkutan bahkan terpuruk di peringkat ke-14.
Sebagai juara master putra adalah peboling dari Korea, Nam Yi Jo dengan angka 3805 dan sekaligus meraih medali emas, medali perak diraih peboling Singapura, Remy Ong dengan angka 3768 dan medali perunggu diraih peboling Hongkong Siu Hong Wu dengan angka 3689.
Sementara peraih medali emas master putri juga dari Korea dengan angka 3750 dan juga meraih medali atas nama Yeau Jin Kim dengan mengumpulkan angka 3586. Peboling Malaysia, Mei Lan Esther menyumbangkan medali perunggu buat negaranya.
Ketua Umum PB PBI, Maxi Gunawan menyatakan, kegagalan master boling Indonesia untuk menyumbangkan medali ini ada beberapa kemungkinan di antaranya bisa saja disebabkan kejenuhan, faktor fisik dan bisa juga faktor tehnik.
"Tapi kita akan evaluasi semua yang gagal itu untuk mempersiapkan diri menghadapi SEA Games di Thailand tahun 2007. Tapi saya puas hasil yang diperoleh peboling engan menyumbangkan satu emas dan satu perak ini," kata Ketua Umum PB PBI tersebug.
Namun ia tidak menutup kemungkinan terkurasnya fisik atlet selama mengikuti pertandingan ini juga berkaitan untuk menyesuaikan menu makanan yang disediakan panitia.
"Saya memang terlambat mengetahuinya, tapi sudah berlangsung dan harus disyukuri dengan hasil yang diperoleh pada Asian Games ini," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006