Direktur PLN Amin Subekti di Jakarta, Senin, mengatakan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) tersebut akan digunakan memenuhi kebutuhan 32 unit pembangkit gas skala kecil yang akan dibangun di luar Jawa.
"Total kapasitas pembangkit skala kecil itu sebesar 2.800 MW," katanya.
Menurut dia, delapan unit pembangkit ada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan dengan kebutuhan gas 50 MMSCFD. Lalu, ada 14 unit pembangkit di Sulawesi dengan kebutuhan gas 120 MMSCFD.
"Sisanya, ada 10 unit pembangkit skala kecil di NTT dengan kebutuhan gas 60 MMSCFD," katanya.
Ia mengatakan, peserta lelang adalah perusahaan atau konsorsium nasional dan internasional dengan kualifikasi di bidang pasokan, transportasi, dan infrastuktur LNG seperti hub, penyimpanan dan regasifikasi.
Dalam tender yang diumumkan pada Senin tersebut peserta lelang dapat mengambil dokumen prakualifikasi antara 17-24 Maret 2015 di Kantor Pusat PLN, Jakarta.
Amin menambahkan, proyek pembangkit skala kecil tersebut ditujukan untuk mengatasi defisit pasokan listrik dalam waktu dekat dan dalam jangka menengah menyediakan pemikul beban puncak.
"Tujuan lain adalah juga untuk mempercepat elektrifikasi dan memacu pertumbuhan ekonomi di kawasan luar Jawa," ujarnya.
Penyediaan pembangkit tersebut, lanjutnya, sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2015-2024.
Dalam lima tahun (2015-2020), pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit berkapasitas 35.000 MW.
Sebanyak 10.000 MW akan dibangun PLN dan 25.000 MW dikerjakan swasta melalui skema pengembangan independen (Independent Power Producer/IPP).
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015