Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan perempuan yang masih berusia 20-an itu tewas dalam beberapa jam terakhir dalam sebuah pertempuran sejak Sabtu untuk mempertahankan kota Tal Tamr di provinsi Hasakeh.
Perempuan Jerman yang namanya belum diumumkan itu menjadi orang Barat ketiga yang terbunuh sewaktu berperang bersama Kurdi di Suriah.
Warga Inggris Konstandinos Erik Scurfield dan penduduk Australia Ashley Johnston sudah lebih dulu tewas di Hasakeh.
Paling tidak 40 pejuang Kurdi dan militan ISIS terbunuh dalam pertempuran di Tal Tamr, kata Observatorium HAM Suriah.
Kabar kematian perempuan Jerman yang belum dipastikan Berlin itu terjadi bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional.
Perempuan mencapai 35 persen dari total pasukan Unit Pelindung Rakyat Kurdi (YPG) atau sekitar 7.000 orang. Perempuan-perempuan ini menerima latihan tempur dari rekan-rekan pria seperjuangan mereka, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015