Prioritas pembangunan infrastruktur di Aceh meliputi jalan, infrastruktur terkait air dan perumahan,"Banda Aceh (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono mengatakan pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur di Aceh untuk mendorong kemajuan daerah tersebut.
"Prioritas pembangunan infrastruktur di Aceh meliputi jalan, infrastruktur terkait air dan perumahan," katanya ketika ditemui di Banda Aceh, Minggu malam.
Ia menyebutkan alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur di Aceh cukup besar.
Basuki menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan permulaan pembangunan waduk yang berlokasi di Jalan Pante Bahagia Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.
"Waduk ini akan mampu menampung air hingga 16 juta meter kubik dengan nilai investasi sekitar Rp1,7 triliun," katanya.
Menurut dia, waduk itu juga dapat menghasilkan energi listrik berdaya 6,4 Mega Watt.
"Tidak begitu besar tapi akan berguna sekali untuk irigasi dan pengendalian banjir," katanya.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan masyarakat Aceh mengharapkan percepatan pembangunan infrastruktur.
"Selama ini pembangunan di Aceh yang sangat lambat sehingga perlu percepatan pembangunan jalan, waduk, bendungan, dan pencetakan lahan pertanian," katanya.
Menurut dia, kebutuhan masyarakat Aceh itu sesuai dengan visi dan misi Presiden Jokowi.
"Kami juga mengharapkan masuknya investor untuk mengembangkan kawasan khusus Sabang," katanya.
Dalam kunjungan ke Aceh, Presiden Jokowi dijadwalkan mengunjungi PT Arun di Lhokseumawe terkait dengan proyek regasifikasi di bekas kilang PT Arun.
Presiden juga dijadwalkan melakukan peletakan batu pertama waduk senilai Rp1,7 triliun yang berlokasi di Jalan Pante Bahagia Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.
Pada Selasa (10/3) dijadwalkan Presiden Jokowi meninjau progres pembangunan Waduk Paya Seunara di Sabang dan meninjau Pelabuhan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) di Teluk Sabang.
Selanjutnya, Presiden Jokowi dijadwalkan menuju Kilometer Nol Sabang untuk meluncurkan logo peringatan 70 tahun Indonesia Merdeka.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015