Jakarta (ANTARA News) - Pianis klasik Ananda Sukarlan mengaku justru terinspirasi oleh pianis jazz Indonesia.
"Ini ada pianis klasik ngapain nyasar ke jazz, tapi mungkin Anda tidak tahu kalau pianis jazz dan klasik itu sebenarnya saling menginspirasi," kata Ananda saat tampil di Java Jazz Festival 2015, Jakarta, Minggu.
Musisi yang saat ini menetap di Spanyol itu mengaku sering menonton pianis jazz Nick Mamahit dan Hendra Wijaya di televisi semasa kecil.
"Mereka pianis-pianis jazz yang luar biasa dan mereka yang menginspirasi saya menjadi seperti ini," ujar dia.
"Nick mamahit sering membawakan lagu rakyat. Idenya sama bikin sesuatu dari lagu-lagu daerah dibikin Rapsodi Nusantara," ungkap Ananda.
Di Java Jazz tahun ini, Ananda membawakan Rapsodi Nusantara No.1 yang antara lain meliputi lagu daerah Betawi "Kicir-Kicir" dan "Jali-Jali".
Selanjutnya pianis klasik yang namanya tercatat dalam buku dalam buku "The 2000 Outstanding Musicians of the 20th Century" itu membawakan Rapsodi Nusantara No.15 menggunakan satu tangan.
"Rapsodi No.15 dari Lampung diaransemen khusus untuk pianis yang cacat dengan tangan kiri saja tapi suaranya seperti dibawakan dengan dua tangan," kata dia.
Ananda Sukarlan menutup penampilannya dengan Rapsodi Nusantara No.8 di mana lagu "Ibu Kita Kartini" diaransemen bernuansa musik klasik dan jazz.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015