Beijing (ANTARA News) - Tiongkok tidak akan melunak dalam usaha untuk mengatasi polusi meski tidak bisa mengharapkan perubahan cepat, kata Menteri Lingkungan Chen Jining.
Hukum-hukum lingkungan negara ini masih belum sekuat hukum-hukum ekonominya, dan inovasi juga masih lemah, kata menteri lingkungan yang baru dilantik itu dalam konferensi pers selama pertemuan tahunan parlemen Tiongkok, Sabtu (7/3).
Tiongkok juga akan meningkatkan kerja sama lingkungan internasional, katanya seperti dilansir kantor berita Reuters.
Masalah lingkungan Tiongkok kebanyakan terkait dengan polusi yang sering menjadi titik nyala protes.
Bahkan saat Chen menyampaikan keterangan pers di Beijing, tempat pertemuan tahunan National People's Congress diselenggarakan, kota itu sedang berselimut kabut asap.
Tapi pemerintah lokal dan industri sering enggan mengendalikan produksi dan mempertaruhkan ekonomi demi mengatasi para pencemar besar.
Chen menekankan kebutuhan pemerintah lokal untuk mengikuti regulasi dan polisi untuk menegakkannya serta menambahkan bahwa otoritas dan perusahaan yang terbukti melakukan pelanggaran harus bertanggung jawab.
Jika kemarahan publik tentang industri pencemar tidak ditangani dengan baik, masalah-masalah lingkungan akan menjadi masalah sosial dan masalah-masalah sosial akan menjadi masalah politik, katanya.
Pemerintah Tiongkok telah berjanji membalikkan kerusakan yang telah terjadi pada langit, sungai dan tanahnya selama tiga dekade pertumbuhan cepat ekonominya, yang membuat kementerian lingkungan yang sumber dayanya terbatas berada dalam tekanan.
Pekan lalu Tiongkok menunjuk Chen menjadi menteri lingkungan. Ia belajar di Imperial College, London, dan ditunjuk menjadi presiden Tsinghua University di Beijing pada 2007.
Ia pernah menjadi bagian Komisi Penasihat Lingkungan Nasional Tiongkok tapi tidak punya pengalaman dalam pemerintahan.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015