Jakarta (ANTARA News) - Ribuan orang dari berbagai elemen masyrakat turun ke jalan, Minggu pagi, untuk memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) se-dunia. Massa yang terdiri atas berbagai elemen di antaranya Himpunan Masyarakat Falun Gong, Kontras, Imparsial, Walhi, dan Jaringan Rakyat Miskin Kota itu, memulai aksinya di Bundaran Hotel Indonesia sejak pukul 10.00 WIB untuk menuntut berbagai pelanggaran HAM. Dalam aksinya, para aktivis Falun Gong memprotes terjadinya kasus-kasus penculikan, penyiksaan, dan pengambilan organ tubuh pengikut Falun Gong yang ada di Cina. Sejumlah tuntutan mereka dituangkan dalam spanduk-spanduk dan poster yang mereka bawa, antara lain bertuliskan "SOS, segera hentikan. PKC membantai praktisi Falun Gong, menjual organ tubuh dan melakukan kremasi untuk menghilangkan jejak" dan "Stop pengambilan praktisi Falun Gong yang ada di Cina". Sekretaris Himpunan Masyarakat Falun Gong Indonesia, Liman menyatakan bahwa pihaknya telah memiliki bukti-bukti pengambilan organ tubuh tersebut. "Di Kanada, para aktivis telah melakukan penelitian, yang menunjukkan terjadinya pengambilan organ tubuh untuk dijual kepada masyarakat," katanya. Tuntutan juga disampaikan oleh Kontras yang membawa replika pesawat Garuda yang ditulisi The Killing Flight dan diberi gambar Munir, serta sejumlah spanduk yang meminta agar kasus pembunuhan Munir pada 7 September 2004 silam segera dituntaskan. Sementara itu, Budi Pahlevi dari Jaringan Rakyat Miskin Kota mengatakan, pihaknya menuntut dipenuhinya hak atas tempat tinggal perumahan dan hak atas pekerjaan. "Banyak rumah-rumah yang digusur dan pemerintah melakukan pengharaman pekerjaan-pekerjaan masyarakat miskin, seperti bekerja sebagai pedagang kaki lima, pengamen, dan lainnya," ujarnya. Setelah memutari Bundaran HI dan membagikan sejumlah stiker tentang berbagai kasus pelanggaran HAM seperti Kasus Semanggi dan Trisakti, sekitar pukul 11.30 WIB barisan massa yang mengusung dua ondel-ondel meneruskan aksinya ke Istana Merdeka. Akibatnya, arus lalu lintas dari Jalan Sudirman ke Jalan MH Thamrin/Jalan Imam Bonjol menjadi tersendat. Sepanjang "longmarch" ke Istana, sebagian dari mereka membawa sejumlah alat musik yang mereka mainkan dan sebagian lainnya dari aktivis Falun Gong melakukan aksi theaterikal. Lima orang berseragam putih dilumuri zat pewarna merah untuk memberi kesan darah, dalam keadaan tangan terbelenggu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006