Jakarta (ANTARA News) - Rajasapta Oktohari terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) 2015--2019 pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Gedung Serba Guna Senayan, Jakarta yang berakhir Minggu dini hari.
Mantan Ketua HIPMI ini ditetapkan sebagai Ketua Umum PB ISSI setelah pada pemilihan yang diprakarasai oleh KONI Pusat itu mampu unggul satu suara atas kompetitornya yaitu Dedi Iswandi yaitu 15 dan 14 suara.
Kemenangan pria yang juga seorang promotor tinju profesional itu memang sudah diprediksi sebelumnya meski pada pemilihan berlangsung ketat. Dodi Iswandi yang merupakan Wakil Sekjen KONI Pusat itu mampu memberikan perlawanan hingga akhir.
Dengan terpilih secara resmi pada Munaslub PB ISSI, Rajasapta Oktohari mengaku akan langsung bergerak cepat untuk menyusun kepengurusan. Hal ini dilakukan demi mendukung program yang telah disusun serta mengakhiri konflik internal yang selama ini terjadi.
"Kami tidak ingin ada munaslub lagi setelah ini. Semuanya harus gabung. Mulai saat ini waktunya kita untuk kerja dan kerja," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu usai pemilihan.
Menurut dia, selama empat tahun kedepan pihaknya telah menyiapkan beberapa program mulai pembinaan hingga pencapaian atlet saat mengikuti kejuaraan baik ditingkat lokal maupun internasional.
Untuk tahap awal, kata dia, pihaknya akan melakukan konsolidasi dengan semua pengurus provinsi (pengpro) ISSI untuk menghidupkan kembali kejuaraan untuk tingkat provinsi atau kejuaraan lokal.
"Selain itu kami juga akan memaksimalkan kembali Tur ISSI. Setelah semua berjalan, tahapan selanjutnya adalah menggelar kembali Tour de Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir vakum," katanya menegaskan.
Meski sudah mendapatkan ketua baru, permasalahan di induk organisasi balap sepeda itu diprediksi belum akan berakhir karena ketua sebelumnya yaitu Edmoun JT Simorangkir masih mengklaim sebagai kepengurusan sah meski sudah dibekukan KONI Pusat.
Bahkan, PB ISSI dibawah kepemimpinan Edmoud JT Simorangkir itu masih mengajukan gugatan ke PTUN terkait dengan surat pembekuan yang dilayangkan oleh KONI Pusat. Hanya saja gugatan itu diabaikan dan pelaksanaan Munaslub yang diprakarsai KONI Pusat tetap berjalan.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015