Bantul (ANTARA News) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan enam desa budaya akan menerima Dana Keistimewaan untuk mendorong pengembangan seni budaya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Bambang Legowo, Sabtu, mengatakan keenam desa yang akan mendapan dukungan dana itu adalah Desa Mulyodadi Bambanglipuro, Dlingo Dlingo, Selopamioro Imogiri, Seloharjo Pundong, Trimurti Srandakan dan Srigading Sanden.
"Kemarin juga sudah rapat dengan desa-desa budaya bahwa dana yang diberikan nanti untuk kegiatan desa budaya, kalau untuk besarannya kami belum melakukan kalkulasi karena ada beberapa kegiatan," katanya.
Kegiatan di desa budaya antara lain meliputi pentas kesenian, pengembangan seni budaya, sarasehan dan pembinaan kesenian budaya.
Ia mengatakan, selanjutnya desa-desa yang tidak termasuk desa budaya juga akan menerima Dana Keistimewaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikucurkan melalui pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Jadi Danais itu selain untuk desa budaya juga untuk desa non-budaya, namun untuk desa non-budaya berapa (jumlahnya) yang mendapat kami belum tahu," kata Bambang.
Menurut Bambang, total Danais untuk Bantul tahun ini Rp18,4 miliar atau naik dari realisasi tahun lalu yang sekitar Rp12 miliar.
Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk empat program yang terdiri dari sembilan kegiatan, termasuk pengelolaan kekayaan budaya lewat pelestarian warisan budaya dan cagar budaya, pengelolaan keragaman budaya dan promosi kebudayaan dalam dan luar negeri.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015