Jakarta (ANTARA News) - Komunitas Nahdlatul Ulama (NU) Jerman mendesak agar Presiden Joko Widodo memimpin langsung pemberantasan korupsi di Indonesia ditengah kekisruhan politik saat ini.
"Dengan adanya kasus Budi Gunawan kemarin, kami melihat Presiden kurang tegas dalam mengambil kebijakan yang mengakibatkan efektif domino yang tidak berpihak pada pemberantasan korupsi sebagaimana rakyat inginkan," kata Rois Syuriah NU Jerman Munirul Ikhwan saat dihubungi ANTARA News dari Jakarta, Jumat (6/3).
"Oleh karenanya kami menyeru Presiden kembali pada platform reformasi dan lebih tegas dalam mengambil kebijakan," tambahnya.
Menurut Munir, NU Jerman melihat Presiden Jokowi memiliki potensi untuk melanjutkan agenda reformasi yang belum tuntas dalam mewujudkan demokrasi yang ditopang dengan supremasi hukum.
"Tetapi, melihat apa yang terjadi dengan pegiat anti korupsi kami prihatin dan perlu menyatakan sikap agar Presiden kembali berdaulat melanjutkan cita-cita reformasi mewujudkan Indonesia Bersih dan tegaknya supremasi hukum yang berkeadilan menjadi cita-cita bersama yang tidak bisa ditawar," jelas Munir.
Lebih lanjut, Munir berharap Presiden Jokowi dapat merealisasikan Nawa Cita sebagaimana yang disampaikan dalam setiap kampanyenya.
Berikut adalah bunyi Surat Terbuka Komunitas NU Jerman untuk Presiden Republik Indonesia Joko Widodo;
Kepada Yth. Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo di Jakarta Assalamu'alaikum Wr. Wb., Bapak Presiden yang kami hormati, kami ingin menyampaikan aspirasi masyarakat pecinta Indonesia bersih dan adil mengenai perkembangan penegakan hukum dan pemberantasan kejahatan korupsi di era Bapak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Kita semua ingat bahwa reformasi bergulir untuk memperkuat sistem demokrasi yang ditopang oleh supremasi hukum yang berkeadilan sosial. Ini adalah visi kebangsaan dan cita-cita luhur yang tidak bisa ditawar-tawar.
Melihat perkembangan akhir-akhir ini, kami merasa terpukul dengan tidak adanya langkah kongkret dari pemimpin tertinggi negara dalam memperkuat perjuangan melawan kejahatan korupsi yang telah menghancurkan negeri ini dari berbagai aspek: sosial, politik, ekonomi dan mental.
Oleh karena itu kami mengingatkan jika memang Bapak Presiden sedang lupa dan menyeru agar Bapak sebagai pemimpin tertinggi Republik Indonesia untuk, (1) berada di garis terdepan memimpin langsung pemberantasan korupsi di Indonesia; (2) tegas menolak berkompromi dengan segala macam jenis praktek korupsi dan oknum-oknumnya; (3) menghentikan kriminalisasi terhadap para pegiat anti korupsi; (4) segera melakukan reformasi mendasar pada Kepolisian Republik Indonesia; dan (5) mengembalikan dan menegakkan supremasi hukum yang berkeadilan Demikian surat ini kami buat.
Besar harapan kami Bapak Presiden segera melakukan langkah kongkret untuk menyelamatkan masa depan anak bangsa dari cengkraman kejahatan korupsi.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Berlin, 6 Maret 2015
Komunitas Nahdlatul Ulama (NU) Jerman Hormat kami, Munirul Ikhwan & Zacky Khairul Umam.
Pewarta: Monalisa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015