Sejak pintu menuju aula pertunjukan Payung Teduh dibuka selepas tengah malam, orang-orang yang telah mengantre segera mengambil posisi duduk bersila, sebagian lagi memilih untuk berbaring di karpet.
Petikan gitar dan vokal dari Is, betotan kontrabas Comi, Ivan di guitalele dan Cito si drummer bergabung dalam warna musik yang nikmat didengar kala bersantai dan, seperti nama grup mereka, meneduhkan hati.
"Setelah hectic hari ini, Payung Teduh adalah penutup yang manis," kata Samanta, seorang penonton yang menikmati penampilan Is dkk sembari bersender santai.
Di perhelatan Java Jazz Festival 2015, Payung Teduh tampil dalam formasi yang lebih ramai. Mereka juga mengajak pemain akordeon Riza Arshad dan penyanyi-penyanyi latar.
"Rahasia" menjadi lagu pembuka Payung Teduh, lagu yang disebut Is sebagai lagu yang mempertemukan para personil sehingga tergabung dalam grup ini.
"Setelah ini lagu tahajud, banyak yang salah paham dengan lagu ini," kata Is sebelum membawakan "Di Ujung Malam".
Selain membawakan lagu-lagu milik mereka sendiri, Payung Teduh juga menyanyikan lagu dari penyanyi Brazil Marcelo Camelo dan "Temptation" Diana Krall.
"Terima kasih banyak Java Jazz sudah memberikan kami kesempatan bermain di sini," ujarnya.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015