"Jangan sampai lebih dari Rp15 ribu. Waduh bahaya itu. Bisa shock, jangan sampai terjadi rush," kata Taufik di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, perlu kewaspadaan dari pemerintah untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Perlu kita cermati, perlu ada kewaspadaan jangan sampai ada hal yang bisa munculkan krisis ekonomi baru," kata politisi PAN itu.
"Kita harapkan pada semua kementerian ekonomi atau keuangan yang ada mewaspadai gejolak fluktuasi rupiah karena sungguhpun ini terkait eksternal tapi kok yang paling rendah rupiah," imbuh dia.
Ia menyarankan, aspek sektoril perlu ditingkatkan lagi. Dan paling penting, jatuh tempo hutang hutang swasta, itu harus dipertimbangkan.
"Jangan sampai eksternal membuat nilai mata uang turun. Di Indonesia jangan ditambah lagi kondisi saat jatuh tempo luar negeri dari pihak swasta karena akan memberatkan nilai rupiah lagi," kata Taufik.
Faktor eksternal, seperti yang terjadi di Timur Tengah, generatio (perbedaan tingkat kemiskinan) mencapai 4,4 persen
"Generatio itu di atas 4 itu sudah bahaya. Di Timur Tengah 4,4 sudah terjadi krisis sosial. Di Indonesia sudah 4 lebih, ini harus diwaspadai. Jangan sampai kesenjangan sosial dari si kaya dan miskin semakin melebar. Kita harap konsentrasi penuh untuk waspadai fluktuasi rupiah," kata Taufik.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015