HONG KONG, 6Maret 2015 (Antara/PRNewswire) -- Brunei Darussalam siap untuk menyelenggarakanKonferensi Investasi Industri Makanan dan Bioteknologi Internasional selama duahari pada Mei 2015 yang notabene adalah rangkaian pengimplementasian prakarsaBioInnovation Corridor (BIC) Kesultanan Brunei. Konferensi dan prakarsa BICsejalan dengan rencana negara ini untuk mewujudkan diversifikasi, daya saing,dan kesinambungan ekonomi yang lebih jauh.
Konferensiini juga sejalan dengan tujuan prakarsa BIC yaitu untuk mempromosikan BruneiDarussalam sebagai sentra regional untuk riset dan inovasi industribioteknologi, dengan fokus pada produk makanan, kosmetik dan farmasi yanghalal, bioteknologi, dan logistik.
"BioInnovationCorridor menempati lahan seluas sekitar 500 hektar, dan akan menarik minatbanyak investasi di bidang riset dan pengembangan, industri manufaktur dankomersial. Prakarsa ini menjadi sektor yang akan memperkuat perekonomiankita," ujar Yang Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulahibni Al-Marhum Sultan Haji Omar 'Ali Saifuddien Sa'adul Khairi Waddien, Sultandan Yang Di-Pertuan Brunei Darussalam pada perayaan hari jadinya yang ke-68.
Prakarsa BioInnovation Corridor(BIC)
Sebagaibagian dari strategi diversifikasi ekonomi yang lebih luas lagi, BIC didirikandengan tujuan untuk meningkatkan pengembangan industri makanan dan bioteknologidi Brunei Darussalam, untuk membangun pusat industri bertema halal berkelasdunia, dan untuk menciptakan lanskap perekonomian yang didorong olehpenelitian.
BICdiharapkan akan menarik minat banyak produsen produk makanan, kosmetika,farmasi, dan pangan fungsional yang halal. Brunei Darussalam memiliki reputasiyang kuat di antara negara-negara Islam untuk standar halal tertinggi danpedoman yang ketat untuk produk farmasi, makanan, dan kosmetik. Dengandemikian, BIC akan semakin mendukung terciptanya pertumbuhan dan inovasi disektor-sektor tersebut.
Peluangpertumbuhan ekonomi dan pengembangaBIC dirancang untuk menyediakan lanskapkomprehensif yang mampu mengakomodir penerapan riset dan teknologi inovatif.Dan, mengingat Brunei Darussalam memiliki posisi yang sangat strategis dijantung Asia Tenggara, negara ini merupakan lokasi yang sempurna untuk menjadipusat ekspor dan logistik di Asia Tenggara.
BIC terletakdekat Bandar Sri Begawan, ibukota budaya, ekonomi, dan pemerintahan BruneiDarussalam.
Menghunilahan seluas 466 hektar, BIC diperkirakan dapat membuka hingga 28.000 lapanganpekerjaan, dengan 9500 posisi diantaranya dialokasikan untuk pengolahanmakanan. Pemerintah Brunei Darussalam tengah mendiskusikan rencana pengembanganFase 1 BIC (tanah seluas 37 hektar yang akan terbagi menjadi 25 kavling)bersama para investor. Sekitar 30% atau hingga 195 hektar lahan BIC akandialokasikan untuk sektor industri, sementara 25% lainnya diperuntukkan untukruang terbuka hijau. Brunei Darussalam dikenal sebagai negara yang memilikisituasi politik dan ekonomi yang stabil, dengan pajak dan anggaran operasi yangrendah, dan didukung oleh pemerintah yang mengobral insentif investasi,sehingga menjadikan negara ini sebagai pasar yang ideal bagi para investoruntuk berbisnis.
Konferensi Investasi Industri Makanandan Bioteknologi
Diselenggarakanoleh pemerintah Brunei Darussalam, konferensi ini akan menghadirkan sejumlahpejabat pemerintah senior, pimpinan perusahaan, investor, dan para pembicaraterkemuka dari seluruh dunia. Topik pembahasan mencakup diskusi tentang inovasibioteknologi dan berbagai peluang bisnis di Brunei Darussalam.
Untukmengunduh foto, silakan klik:
www.bdcshk.com/webcontent/SQW_China/Photos.zip
Tentang Brunei BioInnovation Corridor
BioInnovation Corridor, yang dibangun di DistrikBrunei muara, adalah prakarsa yang dipimpin oleh Kementerian Industri danSumber Daya Primer (MPR) Brnei Darussalam. Pusat Inovasi Industri Halal (HIIC),divisi yang fokus menangani berbagai produk halal, didirikan untuk mendukungpromosi pengembangan berbagai Industri Bersertifikat Halal di BruneiDarussalam.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2015