"Saat terbangun di pagi ini saya terkejut melihat liputan media dari pertandingan semalam," kata Evans pada pernyataannya di situs resmi United. "Saya ingin menjelaskan bahwa saya tidak meludah ke Papiss Cisse", lapor AFP.
Insiden yang terjadi pada babak pertama pertandingan Liga Utama Inggris yang dimainkan pada Rabu di Newcastle, dan diikuti perseteruan antar pemain di dekat garis tengah lapangan.
Ketika kedua pemain itu hendak berdiri, Evans terlihat meludah ke tanah dan Cisse terlihat bereaksi dengan meludahi leher pemain bertahan United itu.
Wasit Anthony Taylor berbicara kepada kedua pemain setelah insiden, namun ia tidak memberikan hukuman kartu apapun kepada keduanya. FA mengatakan pihaknya akan menunggu laporan Taylor sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan.
Kedua pemain dapat dijerat skors enam pertandingan jika dinyatakan bersalah karena meludah di bawah panduan disiplin baru yang diaplikasikan FA pada musim ini.
Evans menambahi "Saya benar-benar tidak menyadari insiden peludahan apapun dan berasumsi bahwa masalah saat itu adalah tekel dan ia berupaya melakukan pembalasan dengan menekel dari bawah."
"Sepanjang pertandingan Papiss Cisse dan saya berbicara mengenai insiden dan reaksi saya sudah jelas di rekaman televisi bahwa saya benar-benar terkejut dengan dugaan adanya tindakan meludah."
"Bukan karakter atau sifat saya untuk meludah kepada siapapun, bukan sesuatu yang pernah saya lakukan atau akan saya lakukan. Sudah jelas bahwa itu tidak saya lakukan semalam."
Kedua pelatih enggan untuk mendiskusikan apa yang terjadi setelah pertandingan, di mana United menang 1-0 melalui gol Ashley Young di menit ke-89.
"Saya tidak mengomentari hal itu," kata pelatih Newcastle John Carver. "Saya hanya tahu bahwa terjadi perseteruan di dekat garis tengah lapangan."
Pelatih United Louis van Gaal berkata, "Saya tidak berpikir bahwa Jonny Evans merupakan sosok yang suka meludah. Mungkin meludah ke tanah, namun kami berada di bangku pemain cadangan dan Anda tidak dapat melihatnya dari sana."
(Uu.H-RF/I015)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015