Manado (ANTARA News) - Wali Kota Manado GSV Lumentut mangatakan, pawai prosesi Cap Go Meh menjadi kalender pariwisata di ibu kota Provinsi Sulawesi Utara itu.
"Kalau menjadi kalender tetap akan menarik wisatawan untuk datang ke daerah ini," kata Lumentut usai acara pawai prosesi Cap Go Meh di Manado, Kamis.
GSV Lumentut menambahkan, dengan masuknya pawai Cap Go Meh dalam kalender tetap, para turis baik mancanegara maupun domestik dapat mengatur jadwal untuk datang menyaksikan kegiatan itu.
Lumentut mengatakan, pelaksanaan prosesi Cap Go Meh tersebut berjalan dengan baik dan lancar.
"Selamat kepada umat Tridharma yang telah melaksanakan prosesi ritual keagamanan itu," katanya.
Pemerintah Kota, kata Lumentut, berterima kasih kepada seluruh warga Kota Manado yang menyaksikan ritual agama yang melambangkan suatu kebersamaan dan kerukunan di daerah itu.
"Diharapkan akan semakin rukun, menghormati, menghargai ritual keagamaan dari masing-masing agama di Manado," kata Lumentut.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto mengatakan pihaknya mengerahkan sekitar 400 personel untuk pengamanan pawai Cap Go Meh tersebut.
"Ratusaan personel itu antara lain disebarkan pada sejumlah titik yang dilewati pawai Cap Go Meh," katanya.
Pawai prosesi Cap Gio Meh tersebut dimulai dari Klenteng Ban Hin Kiang di Jalan Panjaitan dan melewati sejumlah ruas jalan di pusat pertokoan Pasar 45 Manado.
Pawai itu mendapat perhatian dari warga yang memadati ruas jalan yang dilewati pawai Cap Go Meh itu.
Pada pawai tersebut menampilkan antara lain pasukan berkuda, pasukan bendera, kendaraan hias, atraksi barongsai serta sembilan Tang Sin.
Sejumlah seni budaya daerah juga ikut dalam prosesi itu, antara lain tari Kabasaran serta musik bambu melulu dan musik bambu klarinet.
Pewarta: Jorie M R Darondo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015