Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Central Asia Tbk menargetkan pertumbuhan kredit 12--15 persen pada 2015, sedikit lebih tinggi dibandingkan realisasi kredit pada tahun sebelumnya yang mencapai 11 persen.
"Kami konservatif, sekitar 12--15 persen. Tergantung DPK (dana pihak ketiga)," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Menurut Jahja, apabila pengumpulan dana pihak ketiga kurang optimal maka penyaluran kredit juga tidak akan tinggi. Namun, apabila perseroan dapat menghimpun dana dengan lancar maka kredit juga akan digenjot.
Jahja menuturkan, pihaknya akan menjaga rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) di kisaran 74--80 persen. Pada akhir Desember lalu, LDR BCA mencapai 76,8 persen.
Dari sisi kredit, per Desember 2014 lalu, total penyaluran kredit BCA mencapai Rp346,6 triliun atau naik 11 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, dari sisi DPK perseroan mencapai Rp447,9 triliun atau naik 9,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
BCA juga masih memiliki tingkat permodalan yang kuat dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mencapai 16,9 persen.
Jahja menambahkan, pada tahun ini, kredit korporasi masih akan tumbuh cukup kuat diiringi dengan kredit komersil. Dari sisi kredit UKM, lanjut Jahja, perseroan menginginkan kredit tersebut dapat tumbuh lebih tinggi pada 2015.
(C005)
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015