Jakarta (ANTARA News) - Tren ekspor perhiasan asal Indonesia dalam kurun waktu satu tahun terakhir mengalami kenaikan sebesar 73,4 persen, dengan nilai mencapai 948,6 juta dolar AS.
"Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), salah satu pasar utama perhiasan kita. Dalam kurun waktu setahun terakhir, ekspor perhiasan kita meningkat 73,4 persen dengan nilai 948,6 juta dolar AS," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Nus mengatakan, nilai sebesar 948,6 juta dolar AS tersebut salah satunya dipicu peningkatan permintaan perhiasan yang terbuat dari logam mulia lainnya sebesar 2.166,46 persen dengan nilai sebesar 323,3 juta dolar AS.
Perhiasan yang terbuat dari logam mulia lainnya menyumbang 39,48 persen dari total ekspor perhiasan Indonesia ke dunia dengan nilai 1,83 miliar dolar AS. Tren ekspor perhiasan Indonesia itu mengalami pertumbuhan drastis sebesar 70,12 persen dalam lima tahun terakhir.
Menurut Nus, perhiasan telah menjadi komoditas potensial Indonesia dan pihaknya mempromosikan produk perhiasan dengan berpartisipasi dalam Pameran "Hong Kong International Jewellery Fair 2015" yang diselenggarakan pada 4-8 Maret 2015 di Hong Kong Convention and Exhibition Centre (HKCEC), Hong Kong, RRT.
Posisi Hong Kong sebagai "hub" yang menjadi transit beberapa penerbangan internasional menjadi pasar yang sangat potensial dan juga salah satu pusat mode Asia dengan gaya hidup glamor yang telah diakui dunia.
"Pebisnis internasional tak segan melakukan transaksi di Hong Kong. Kondisi ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk menarik perhatian buyer yang datang tidak hanya dari Hong Kong, tapi juga dari seluruh dunia," tutur Nus.
Untuk menarik minat pengunjung, Indonesia membangun paviliun Indonesia dalam lahan seluas 90 meter persegi dengan desain khusus yang mengusung tema "Trade with Remarkable Indonesia".
Pameran Hong Kong International Jewellery Fair merupakan pameran perhiasan internasional terbesar di dunia yang diikuti lebih dari 3.850 peserta dari 53 negara dan dikunjungi oleh lebih dari 74 ribu buyer dari 153 negara dalam area seluas 78.786 meter persegi.
"Partisipasi ini diharapkan dapat menggenjot nilai ekspor, khususnya produk perhiasan, serta memperluas penetrasi pasar ke tingkat global," ujar Nus.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015