Rejanglebong (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan anggaran refocusing atau pembaharuan untuk swasembada pangan yang dikucurkan pemerintah pusat dalam APBN-P 2015 mencapai Rp16,9 triliun.
"Dana refocusing di Kementerian Pertanian ini yang dikucurkan pemerintah pada tahun ini jumlahnya cukup spektakuler dan terbesar sepanjang sejarah, jumlahnya mencapai Rp16,9 triliun ditambah DAK pertanian sebesar Rp4 triliun sehingga totalnya mencapai Rp20,9 triliun. Kucuran anggaran ini untuk percepatan swasembada pangan nasional, yakni padi, jagung, kedelai, gula dan daging," kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, Rabu (4/3).
Besaran dana refocusing yang dialokasikan pemerintah pusat melalui kementerian pertanian tersebut, kata dia, dikucurkan dalam APBN-P 2015 disamping anggaran dalam APBN induk sebesar Rp55,56 triliun sehingga totalnya mencapai Rp72,46 triliun.
Khusus untuk dana refocusing tersebut akan digunakan dalam program peningkatan produksi pangan nasional, berupa pemberian dan pengadaan alsintan berupa 60.000 unit terdiri dari hand traktor, pompa, mesin pemanen padi, pengadaan benih unggul.
Kemudian pengadaan obat-obatan pertanian dan pupuk serta pembangunan sarana pendukung pertanian seperti jalan usaha tani (JUT), pembangunan dan perbaikan sarana irigasi, operasional penyuluhan serta pembuatan inseminasi buatan (IB) pada ternak sapi.
Selain mengalokasi anggaran yang cukup besar, pemerintah juga melakukan pemangkasan mekanisme dalam pengadaan sarana dan prasarana pertanian yang sebelumnya ditenderkan saat ini dilakukan dengan penunjukan langsung baik untuk pengadaan alsintan, pupuk, benih dan sarana lainnya.
"Untuk benih saat ini kita sudah menunjuk PT Sang Hyang Sri dan PT Pertani untuk menanganinya, sedangkan untuk pupuk bersubsidi ada PT Pusri, Petrokimia Gersik dan beberapa perusahaan pupuk nasional lainnya. Pendistribusian pupuk ini akan mendapat pengawasan ketat, selain oleh pemerintah juga petugas TNI yang dilibatkan sebagai pengawasan di lapangan," ujarnya.
Guna menjaga pendistribusian pupuk bersubsidi ini dapat berjalan lancar dan dinikmati petani, dirinya, kata dia, sudah meminta aparat kepolisian dan kejaksaan agar memberikan hukuman maksimal kepada para pelaku pengoplosan, penimbun maupun pelaku penyalahgunaan pupuk yang lainnya.
"Sejauh ini di Tanah Air sudah ada 20 orang yang ditangkap aparat keamanan karena terlibat penyalahgunaan pupuk bersubsidi. Untuk pengawasan pendistribusian ini nantinya selain akan diawasi petugas dari dinas terkait, kalangan civitas akademika, juga anggota TNI dan aparat penegak hukum lainnya," kata Menteri Amran Sulaiman.
Kunjungan kerja Menteri Pertanian ke Provinsi Bengkulu kali ini, selain melakukan panen raya di Desa Pulo Geto, Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang juga melakukan pembagian 71 unit alsintan berupa traktor tangan, mesin pompa air dan mesin pemanen padi untuk sembilan kabupaten di Bengkulu yang dipusatkan di Desa Cawang Lama, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejanglebong.
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015