Salah sarana periklanan digital adalah melalui layar LCD di pusat keramaian dan billboard LED di pinggir jalan Jakarta.
"Setiap hari ada lebih dari sejuta orang yang melihat screen AMG di tempat-tempat komersial, belum termasuk orang yang melihat billboard di jalanan," papar Davy.
Dia menambahkan pihaknya memiliki 4000 media luar ruang berupa layar lcd yang terletak di gedung perkantoran, rumah sakit, apartemen, universitas, bandara dan area komersil seperti hotel, restoran, gym, mal, mini market serta salon.
Ribuan media altenatif penyedia iklan itu tersebar di empat kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali.
Davy mengungkapkan pangsa pasar periklanan di media alternatif seperti media luar ruang dan internet mencapai 10 persen.
"Media tradisional (seperti televisi) itu 90 persen. Jika nilai periklanan mencapai Rp50-60 triliun maka 10 persennya dari media alternatif," kata dia.
Dia mengemukakan riset dari AMG yang menyebut mayoritas orang yang bekerja di gedung perkantoran lebih sering melihat media luar ruang ketimbang televisi.
"Televisi memang menjangkau banyak orang, tapi media luar ruang juga menjangkau orang-orang yang tidak banyak terpapar televisi," ujar dia.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015