Tokyo (ANTARA News) - Jepang. Jumat, memutuskan perpanjangan angkatan udaranya melaksanakan tugas transportasi pasokan barang-barang ke pasukan yang dipimpin AS di Irak sampai Juli depan.
Jepang mengirimkan sekitar 600 angkatan darat ke Irak selatan pada tahun 2004 guna membantu rekonstruksi dan bantuan kemanusiaan sebagai bagian dari misi luar negerinya yang terbesar dan paling beresiko sejak Perang Dunia II.
Semua tentaranya akan ditarik pulang selambatnya Juli mendatang, namun sekitar 200 prajurit angkatan udara yang ditempatkan di pangkalan Kuwait masih bertugas pengantaran pasokan ke pasukan koalisi yang dipimpin AS di Irak.
Kabinet menyetujui rencana bagi angkatan udara untuk melanjutkan kegiatannya ini sampai akhir Juli tahun depan, ketika undang-undang yang diterima pada tahun 2003 tak boleh memperpanjang misi mereka, kata Kepala Sekretaris Kabinet Yasuhisa Shiozaki dalam konperensi pers.
Media setempat mengatakan, pemerintah juga mempertimbangkan untuk mengajukan rancangan undang-undang ke sidang parlemen yang dimulai Januari untuk mengubah undang-undang guna memperpanjang misi angkatan udara sampai akhir Juli.
Namun Menteri Pertahanan Fumio Kyuma mengatakan, belum ada yang diputuskan. "Hal itu akan tergantung pada kondisi-kondisi pada waktu itu, apakah PBB mendesak kuat bantuan kami dan bagaimana situasi di Irak kemudian," ujarnya kepada Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006