Persiapan itu bukan hanya tentang kekuatan.
Washington (ANTARA News) - Pihak Amerika Serikat tidak memberikan tenggat waktu yang harus diberlakukan untuk rencana serangan pasukan Irak dalam rangka merebut kota utama, Mosul, karena membutuhkan persiapan rumit.
"Kami harus sangat berhati-hati dan perlu mencoba tidak memberi tenggat," kata John Allen, pensiunan jenderal Amerika Serikat yang ditunjuk untuk menggalang upaya sekutu antarbangsa mengatasi kelompok Negara Islam (Islamic State/IS), di Washington, Senin.
"Kami hanya harus siap ketika saatnya tiba," tambah dia.
Seorang pejabat militer Amerika Serikat baru-baru ini mengatakan sebuah serangan balasan terhadap IS di Mosul mungkin akan dilakukan pada bulan April atau Mei, yang memicu reaksi marah dari pemerintah Irak.
Allen yang pernah memimpin pasukan AS selama pendudukan di Irak 2003--2011 mengatakan, ia setuju dengan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi bahwa tentara Baghdad akan bergerak ketika mereka telah "siap."
Allen mengatakan bahwa merebut kembali kota-kota dari milisi IS akan membutuhkan lebih dari sekedar aksi militer. "Persiapan itu bukan hanya tentang kekuatan," kata dia.
"Warga ini telah mengalami pelanggaran hak besar dan kekurangan", tambah dia, seraya menjelaskan bahwa setelah para petempur IS diusir dari suatu daerah, pemerintah Baghdad akan harus siap untuk mengirim satuan polisi, bantuan medis dan upaya untuk mengamankan pasokan air dan makanan bagi warga yang trauma.
"Hal penting terkait Mosul, atau tentang segala aspek dari operasi kontra-ofensif, bukan tentang tenggat waktu namun tentang sekitar persiapan," kata Allen kepada para tamu undangan dalam acara kelompok pemikir Dewan Atlantik yang berbasis di Washington.
Allen mencatat bahwa "saat kita duduk di sini sekarang, pertempuran berkobar di Tikrit", tempat ribuan tentara Irak dan milisi Syiah telah meluncurkan operasi untuk mengambil kembali kota di utara Baghdad itu.
Perjuangan untuk Tikrit akan menjadi ujian bagi pasukan Irak tapi Mosul, kota terbesar kedua di Irak, dipandang sebagai pertempuran penting karena tetap menjadi benteng kelompok IS.
Allen mengatakan ia akan memimpin sebuah kelompok ke Irak pekan depan untuk membahas upaya rekonstruksi untuk kota-kota yang berhasil dibebaskan dari kendali IS. Demikian diberitakan AFP.
(G003/B002)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015