Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta masih menunggu keputusan terkait permintaan tambahan kuota elpiji tiga kilogram sebesar 22 persen pada tahun ini.
"Belum ada keputusan apa pun terhadap permohonan kami untuk menambah kuota elpiji yang sudah diajukan sejak akhir tahun lalu. Biasanya, pada awal Maret sudah ada keputusannya," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Suyana, Selasa.
Pada 2014, kuota elpiji tiga kilogram untuk Kota Yogyakarta ditetapkan sebanyak 18.684 tabung per hari, dan akan bertambah menjadi 22.794 tabung per hari apabila usulan tersebut disetujui.
Permohonan penambahan kuota elpiji tersebut dilakukan karena dimungkinkan ada peningkatan permintaan elpiji tiga kilogram dari masyarakat.
Pada awal Maret, pemerintah meningkatkan harga elpiji 12 kilogram sebesar Rp5.000 sehingga dimungkinkan permintaan elpiji tiga kilogram semakin meningkat karena harga jual yang lebih murah.
"Kami akan terus melakukan pemantauan distribusi elpiji tiga kilogram, namun kewenangan pemantauan hanya terbatas hingga pangkalan. Saat ini pun, sudah ada harga eceran tertinggi untuk pangkalan yaitu Rp14.000 per tabung," kata Suyana.
Selain itu, lanjut Suyana, sudah ada aturan bahwa pangkalan dilarang melayani masyarakat yang akan menukarkan tabung elpiji 12 kilogram ke tabung tiga kilogram.
"Harapannya, tidak ada peningkatan permintaan elpiji tiga kilogram di masyarakat pascakenaikan elpiji 12 kilogram," katanya.
Sementara itu, Ketua Hiswana Migas DIY Siswanto mengatakan, harga jual elpiji 12 kilogram di tingkat masyarakat saat ini bervariasi antara Rp140.000 hingga 145.000 per tabung.
"Kami belum melihat penurunan permintaan elpiji 12 kilogram yang signifikan. Mungkin saja nanti akan ada penurunan permintaan," katanya.
Siswanto justru berharap, masyarakat pengguna elpiji 12 kilogram tidak mengalihkan konsumsinya ke elpiji tiga kilogram, melainkan ke "Bright" gas yang memiliki kualitas lebih baik dan lebih aman.
"Selisih harganya pun tidak terlalu tinggi. Bright gas dijual lebih mahal Rp2.000 hingga Rp3.000 per tabung," katanya.
Meskipun demikian, jika ada tambahan permintaan elpiji tiga kilogram, Siswanto mengatakan stok cukup karena akan ada penambahan kuota 7,5 persen untuk DIY tahun ini.
"Saat musim hujan, permintaan elpiji tiga kilogram naik karena masyarakat yang biasanya menggunakan kayu bakar tidak bisa lagi menggunakannya sehingga beralih ke elpiji," katanya.
Permintaan, lanjut dia, akan kembali normal saat musim kemarau karena masyarakat kembali beralih ke kayu bakar. "Tambahan kuota itu akan cukup bahkan bisa berlebih saat musim kemarau," katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015