"Kegiatan tersebut diharapkan semakin mendekatkan masyarakat dengan keberadaan batu mulia yang kini kembali menjadi trend bagi sebagian khalayak," kata Agustono Dwi Rachadi, selaku Panitia Festival Permata Nusantara tersebut kepada wartawan di Solo, Selasa.
Ia mengatakan seluruh batu mulia yang akan dipamerkan itu terbagi dalam empat kategori. Yaitu, Bacan, Mixed Chalcedony, Fire opal, serta Picturial Gems.
Pesertanya datang dari Aceh, Jambi, Bengkulu, Solo, Jakarta, Makassar, Ternate, Bali, Jatim dan daerah lain.
Agustono mengatakan, sebagai salah satu kekayaan alam Indonesia, batu mulia belum banyak dieksplorasi oleh pihak terkait. Karenanya, melalui pameran tersebut pihaknya ingin memperkenalkan potensi-potensi ekonomi di balik batu tersebut.
Ia mengatakan Thailand saja bisa mengembangkan tambang batu mereka, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat mereka. Jika hal yang sama bisa dikembangkan di Indonesia, maka bukan tidak mungkin jika manfaat batu mulia yang kini sedang ramai ini bisa dirasakan lebih banyak orang. Karena selama ini baru terbatas kepada kolektor dan pelaku industrinya saja.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkot Surakarta, Eny Tyasni Suzana menambahkan, pameran tersebut diharapkan lebih mengangkat nama Solo.
Apalagi menurut dia, selama ini di Solo telah terdapat pasar khusus batu cindera mata, yakni di kawasan Alun-alun Lor Keraton Kasunanan Surakarta.
Pewarta: Joko Widodo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015