"Pertama, kita membangun paradigma yang sesungguhnya. Satpol PP aparat yang akan menegakkan Perda. Tentu, mereka itu memerlukan dua kecerdasan fisik dan intelektual," kata Aher usai menghadiri acara Gelar Pasukan HUT ke-65 Pol PP dan Ke-53 Satlinmas, di Lapangan Gasibu Bandung, Selasa.
Kecerdasan secara fisik, menurut Aher, wajib dimiliki oleh setiap anggota Satpol PP karena dalam melaksanakan tugasnya mereka bisa dihadapkan dengan berbagai macam risiko di lapangan.
"Dia harus memiliki fisik yang kuat dibandingkan PNS yang lain. Oleh karena itu, saya memandang bahwa Satpol PP itu PNS unggulan di dalamnya karena harus memahami bagaimana perda, penegakannya pengawasannya dengan kecerdasannya," kata dia.
Ia mengatakan dengan adanya paradigma Satpol PP baru tersebut maka pihaknya ingin mematahkan pandangan bahwa Satpol PP adalah sumber daya manusia (SDM) sisa.
"Tidak seperti itu, justru yang ada Satpol PP itu adalah SDM yang unggulan, harus memiliki pemahaman memahami perda dan memiliki pengetahuan ada penyimpangan lapangan atau tidak," kata dia.
Sementara itu terkait dengan citra Satpol PP identik dengan kekerasan, Aher menilai hal tersebut mungkin dilakukan oleh oknum tertentu.
"Kalau kasus, itu oknum satu di antara banyak Satpol PP. Kalau kasus ya semua tunduk pada hukum. Kejaksaan, polisi saja tunduk. Dan saya berharap kekerasan yang pernah terjadi mungkin oleh oknum tidak terjadi lagi ke depan," kata dia.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015