Sidoarjo (ANTARA News) - Tim Nasioanl (Timnas) Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo (PSLS) masih optimistis mampu menutup semburan lumpur di Sumur Banjarpanji 1, meski batas waktu yang diberikan hanya sampai akhir Desember 2006. Tim itu masih optimistis dapat menutup pusat semburan yang sekarang mengeluarkan sekira 150.000 meter kubik (m3) lumpur per hari, meski penggunaan "relief well" tidak menunjukkan hasil optimal, ungkap Jubir Timnas PSLS, Rudi Novrianto, Jumat. Relief well yang sampai saat ini masih dioperasikan, menurut dia, adalah yang berada di Jatirejo yang sudah mencapai kedalaman 3.974 feet (kaki), sedangkan yang di Renokenongo sudah dihentikan pada kedalaman 1.170 feet karena terendam lumpur. Langkah lain yang kini dilakukan oleh Timnas PSLS antara lain menguatan tanggul pada titik-titik yang dianggap rawan jebol. Menurut dia, dalam upaya-upaya penguatan tanggul, Timnas mendapati sedikit kendala di Kedungbendo sisi selatan karena masyarakatnya justru menginginkan rumahnya terbenam lumpur sehingga mendapatkan ganti rugi. "Kita nggak tahu apa yang diinginkan masyarakat Kedungbendo sebelah selatan itu. Katanya Timnas tidak melakukan apa-apa, tapi disaat kita akan membuat tanggul justru pekerja kita dicegah oleh mereka," keluhnya. Namun demikian, pihaknya tengah menyiapkan penambahan dana guna memperkuat tanggul-tanggul yang ada, terkait mulai datangnya musim penghujan di Sidoarjo. "Dan saat ini kondisi Pond 5 sudah kosong, sehingga jika terjadi luberan lumpur dari pusat semburan tidak ada masalah. Bila curah hujan di Sidoarjo cukup tinggi, maka airnya kita buang lewat `spillway" (saluran pelimpah) ke Kali Porong," papar Rudi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006