Mataram (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat merilis luas lahan panen padi di daerah itu pada 2014 mencapai 433.712 hektare, berkurang 4.345 hektare dibanding musim tanam tahun sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) Wahyudin, di Mataram, Senin, mengatakan pihaknya tidak mendapat data pasti penyebab berkurangnya lahan panen komoditas pangan tersebut.
"Kami hanya mendapat data luas lahan panen dari Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB," katanya.
Dari data angka sementara (asem) yang diperoleh, kata dia, penurunan luas panen padi terjadi pada padi sawah, yaitu dari 382.840 hektare pada 2013 berkurang menjadi 371.604 hektare pada musim tanam 2014.
Sedangkan untuk padi ladang terjadi peningkatan luas panen dari 55.217 hektare menjadi 62.108 hektare.
Seiring dengan penurunan luas panen padi, kata Wahyudin, produktivitas padi juga mengalami penurunan, yaitu dari 50,08 kuintal per hektare pada 2013, turun menjadi 48,80 kuintal per hektare.
Produktivitas padi sawah pada musim tanam 2013 sebesar 51,44 kuintal/hektare, turun 0,38 persen pada 2014 menjadi 51,24 kuintal/hektare.
"Sedangkan padi ladang dari 40,65 kuintal/hektare, turun menjadi 34,22 kuintal/hektare atau sebesar 15,82 persen," kata Wahyudin menyebutkan.
Dengan data luas panen dan produktivitas sebesar itu, kata dia, dapat dihitung angka sementara produksi padi musim tanam 2014 sebanyak 2,11 juta ton gabah kering giling, terdiri atas 1,9 juta ton padi sawah dan 212.257 ton padi ladang.
Berdasarkan angka tersebut, berarti terjadi penurunan produksi padi dibandingkan musim tanam 2013 sebesar 3,51 persen atau sebanyak 77.061 ton.
"Penurunan itu terjadi selain karena faktor produktivitas yang menurun, juga disebabkan karena berkurangnya luas panen padi," katanya.
Pewarta: Awaludin
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2015