Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koperasi Usaha kecil dan Menengah (KUKM) Suryadharma Ali, hari Jumat mengimbau masyarakat agar menggunakan gas untuk keperluan memasak karena bahan bakar minyak tanah bersubsidi banyak diselewengkan. Suryadharma Ali yang juga Ketua DPP PPP itu juga mengatakan penggunaan energi kompor masak dengan gas lebih murah daripada minyak tanah dan pasokannya masih cukup besar. "Kelangkaan BBM ini terjadi karena adanya perbedaan harga BBM untuk masyarakat dan industri. BBM bagi masyarakat dapat subsidi pemerintah, sementara industri tidak. Perbedaan ini menyebabkan adanya oknum-oknum menyelewengkan minyak bersubsidi," kata Suryadharma Ali ketika membuka Pasar Rakyat di Lapangan Bola Poros, Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia menjelaskan, satu liter minyak tanah bersubsidi harganya hanya Rp2.250 per liter sementara industri berkisar antara Rp5.000 dan Rp6.000 per liter. Jika ada oknum dapat menjual 1.000 liter per hari maka keuntungannya bisa mencapai Rp2,75 juta per hari. "Subsidi minyak tanah telah menguras belanja pemerintah. Pemerintah harus memberikan subsidi agar harga minyak tanah bisa terjangkau tapi justru menimbulkan kelangkaan barang di pasar," kata Menteri KUKM. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah melalui Kementerian Negara Koperasi dan UKM mempunyai program pengadaan kompor gas sebanyak satu juta unit untuk menggantikan kompor minyak tanah. Program ini dibagi dalam dua tahap, tahap pertama sebanyak 400.000 unit dan tahap kedua sebanyak 600.000 unit yang akan dibuat oleh pengusaha UKM, bukan dari impor, kata Menteri KUKM Suryadharma Ali. "Distribusi kompor gas ini akan dilakukan melalui kelurahan-kelurahan. Untuk itu kelurahan nanti akan diberi informasi selengkap-lengkapnya tentang tata cara penyalurannya. Prioritas pendistribusiannya adalah masyarakat DKI Jakarta," kata Suryadharma Ali, calon kuat ketua umum PPP pada Muktamar Nasional PPP Januari 2007. Dalam pendistribusiannya, kompor gas ini akan sekaligus disertai tabung gas berukuran tiga kilogram, regulator, dan selang. Dengan pengalihan bahan bakar minyak tanah ke gas pemerintah diperkirakan dapat menghemat biaya Rp21,67 triliun per tahun. Ia mengatakan pula, pengadaan 600.000 unit kompor gas melalui pengusaha UKM akan dilakukan tendernya pada minggu kedua bulan Desember 2006. "Kepala Bappenas Paskah Suzetta telah mengeluarkan surat edaran yang membolehkan percepatan tender 2007 pada tahun anggaran 2006," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006