Kami berharap pemerintah tidak memberlakukan moratorium untuk tenaga pengajar karena Lebak hingga kini kekurangan guru berstatus pegawai negeri sipil,"

Lebak (ANTARA News) - Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga kini kekurangan sekitar 4.000 guru sehingga berdampak terhadap peningkatakan kualitas mutu pendidikan di daerah itu.

"Kami berharap pemerintah tidak memberlakukan moratorium untuk tenaga pengajar karena Lebak hingga kini kekurangan guru berstatus pegawai negeri sipil," kata Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya saat dihubungi di Lebak, Minggu.

Bupati meminta pemerintah membuka pendaftaran calon pegawai negeri sipil (PNS) untuk tenaga pengajar mulai jenjang SD/SMP dan SMA/SMK.

Sebagian besar guru yang ada sudah memasuki pensiun karena mayoritas dari mereka diangkat pada tahun 1970-an.

Diperkirakan dibutuhkan sekitar 4.000 guru lagi untuk mengajar baik di SD/SMP maupun SMA/SMK.

Kekurangan tenaga pengajar itu tentu menghambat pelaksanaan program pendidikan 12 tahun.

Pemerintah daerah menerbitkan peraturan daerah nomor 02/2010 tentang wajib pendidikan selama 12 tahun.

"Kami berharap tidak ada lagi siswa yang tidak sekolah karena pemerintah telah melakukan intervensi melalui subsidi untuk pendidikan," katanya.

Menurut dia, akibat kekurangan guru itu maka pengelola sekolah terpaksa merekrut guru honorer.

Pengangkatan guru honorer itu guna mengatasi kekurangan guru yang sudah berlangsung puluhan tahun lalu.

Pengangkatan guru honorer itu diharapkan seluruh sekolah sudah terisi guru.

Apalagi, lanjut dia, sekolah di daerah terpencil tenaga pengajar hanya dua orang berstatus PNS dengan jumlah rombongan belajar ratusan siswa.

"Saya kira idealnya satu guru melayani rombongan belajar sebanyak 25 siswa," katanya.

Ia mengatakan pihaknya telah mengusulkan kekurangan guru tersebut, namun hingga kini belum ada pengangkatan PNS.

Pihaknya meminta kekurangan tenaga pengajar bisa direalisasikan sehingga mutu pendidikan di Kabupaten Lebak meningkat secara akademis juga dapat menuntaskan program pendidikan 12 tahun.

"Kami minta masyarakat juga berperan aktif mendukung program pendidikan," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Asep Komar Hidayat mengatakan akibat kekurangan tenaga pendidik tersebut maka pelayanan pendidikan belum maksimal.

Selain itu juga kekurangan tenaga pendidik berdampak terhadap mutu pendidikan.

Kekurangan guru itu merupakan masalah serius yang harus segera diatasi, karena guru sangat menentukan peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) dan sumber daya manusia (SDM).

"Kami minta kekurangan tenaga guru itu jangan dianggap sepele karena lima tahun ke depan Lebak terancam krisis tenaga guru," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015