Kuala Lumpur (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menegaskan Indonesia akan terus memegang komitmennya dalam mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, dengan catatan MEA dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi pembangunan ekonomi seluruh negara anggota.
Pernyataan Mendag Rachmat Gobel tersebut disampaikan dalam pertemuan Ke-21 AEM Retreat di Kota Bharu, Kelantan, Malaysia, demikian keterangan pers yang diterima Antara, Minggu.
Dalam pertemuan yang berlangsung sejak 28 Februari hingga 1 Maret 2015 tersebut, Mendag Rachmat Gobel secara langsung memimpin Delegasi Indonesia pada Pertemuan Ke-21 AEM Retreat yang membahas berbagai agenda dalam mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Topik utama pembahasan pada Pertemuan kali ini antara lain implementasi inisiatif Cetak Biru AEC, AEC Vision Post 2015, serta beberapa usulan capaian ASEAN di tahun 2015 oleh Malaysia di masa Keketuaan ASEAN tahun ini.
Di antaranya pemberlakuan ASEAN Business Travel Card (ABTC) dan pembahasan pengembangan ASEAN Trade Facilitation, perkembangan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan perkembangan perundingan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN + 1.
Sementara itu, Menteri Ekonomi ASEAN juga melakukan dialog dengan para pelaku usaha ASEAN yang diwakili oleh ASEAN Business Advisory Council (ABAC).
Ketua ABAC, menyampaikan pandangan dari sisi dunia usaha dalam kaitannya memajukan dan mengembangkan sektor usaha di ASEAN, melalui peningkatan peran asosiasi/inisiatif yang memiliki dampak besar bagi dunia usaha ASEAN seperti pemberlakuan ASEAN Business Travel Card (ABTC).
Selanjutnya, pemberdayaan Asosisasi Pengusaha Muda ASEAN dan Pengusaha Wanita Indonesia, dan pengembangan website Sekretariat ASEAN.
Lalu, komitmen untuk membentuk Bank UMKM ASEAN yang akan memberikan akses finansial kepada UMKM serta pelaksanaan beberapa inisiatif sebelum November 2015 antara lain kerjasama penerbangan, logistik, perpajakan dan pergerakan bebas orang-perorangan di ASEAN.
Pembahasan selanjutnya yaitu pengembangan agenda pasca 2015 dimana ASEAN perlu lebih dekat dengan masyarakatnya dan sektor usaha untuk lebih dekat dengan ASEAN.
Ekonomi ASEAN
Sedangkan ASEAN diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya menjadi 5.1 persen pada tahun 2015, di atas pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan sebesar 3.5 persen pada tahun 2015.
Implementasi integrasi ekonomi ASEAN dipercaya akan membantu negara anggota ASEAN dalam menjawab tantangan yang muncul dari ketidakpastian kondisi ekonomi global.
Berdasarkan data dari Sekretariat ASEAN, perdagangan intra ASEAN di tahun 2013 mencapai 608.6 milyar dolar AS atau mewakili sekitar 24.2 persen dari total perdagangan ASEAN.
Jumlah tersebut jika, dibandingkan pada tahun 2008 yang merupakan tahun pertama dilaksanakannya Cetak Biru ASEAN Economic Community (AEC) dimana perdagangan intra ASEAN tercatat sebesar 458.1 miliar dolar AS.
Dalam hal investasi, total Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk ke ASEAN sebesar 122.4 miliar dolar AS di tahun 2013, dimana intra-regional FDI dikawasan tercatat sebesar 17.4 persen dari total FDI ke ASEAN.
(UU.A063/T007)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015