Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Pemilihan Ketua Umum DPP Partai Amanat dalam kongres keempat partai itu di Nusa Dua, Kabupaten, Bali, Minggu malam, berlangsung relatif tertib.
Meski penghitungan suara sempat dihentikan karena pendukung Hatta Rajasa protes, namun tidak sampai timbul kericuhan yang serius seperti saat rapat pleno pembahasan tata tertib yang diwarnai aksi lempar kursi.
Pendukung Hatta protes ketika pencatat hasil perolehan suara via komputer yang ditayangkan melalui layar monitor lebar diperintahkan menghapus satu suara untuk Hatta, karena seharusnya suara itu untuk Zulkifli Hasan.
Kesigapan anggota kepolisian berseragam batik cokelat yang berjaga di ruang rapat pleno pemilihan ketua umum berhasil meredam kemungkinan berkembangnya kericuhan.
Ketua Steering Committee Taufik Kurniawan yang memimpin rapat pun turut menenangkan masing-masing pendukung kandidat ketua umum.
Akhirnya, penghitungan suara yang sudah pada posisi Zulkifli memperoleh 75 suara dan Hatta memperoleh 55 suara itu diputuskan diulang dari awal dan tidak lagi ditayangkan di layar monitor.
Penghentian sementara penghitungan suara kembali terjadi menjelang selesainya penghitungan, yakni ketika baik Hatta maupun Zulkifli sudah meraih lebih dari 250 suara dan saling berkejaran gara-gara ada surat suara yang dianggap meragukan. Akhirnya disetujui surat suara itu dianggap tidak sah.
Pendukung Zulkifli terlihat tidak mampu menahan luapan perasaan mereka ketika perolehan suara Zulkifli meninggalkan Hatta. Takbir dan teriakan "Bang Zul" pun membahana di ruang rapat pleno.
Setelah meminta peserta rapat pleno tenang, Taufik mengumumkan hasil perolehan suara kandidat. Zulkifli unggul tipis enam suara. Zulkifli meraih 292 suara, sementara Hatta meraih 286 suara. Empat suara dinyatakan rusak dan tidak sah.
Taufik mengetok palu menetapkan Zulkifli Hasan sebagai ketua umum PAN periode 2015-2020 setelah meminta persetujuan peserta rapat pleno pemilihan.
Sebelumnya sempat ada kekhawatiran pemilihan ketua umum akan rusuh mengingat masing-masing pendukung kandidat terlihat terlalu bersemangat. Sejak pembukaan kongres pada Sabtu (28/2) sudah terjadi aksi saling provokasi di antara pendukung kedua kandidat.
Ketua DPD PAN Kabupate Karo, Sumatera Utara, Muhammad Rafi Ginting akhirnya menjadi korban. Kepalanya bocor akibat terkena lemparan kursi saat rapat pleno membahas tata tertib. Pendukung Zulkifli itu mendapat 28 jahitan pada luka di kepalanya.
Aksi saling memanas antarpendukung pada Minggu siang mereda ketika Kapolda Bali Irjen Pol IJ Benny bersama jajarannya mengunjungi arena kongres di Hotel Westin.
Panitia kongres dan kedua kandidat ketua umum akhirnya bersepakat pemilihan dimajukan Minggu malam dari jadwal sebelumnya, Senin (2/3).
Selama penghitungan suara, baik Hatta maupun Zulkifli terlihat serius menyimak dan turut mencatat hasil perolehan suara kedua kandidat ketua umum.
Hatta pun menyalami dan memeluk Zulkifli ketika pemenang diumumkan. Mata kedua tokoh itu terlihat berkaca-kaca. Namun, Hatta tidak melakukan hal yang sama terhadap pendiri PAN Amien Rais yang juga ada di ruangan tersebut.
Sementara pendukung Zulkifli terus mengelu-elukan Zulkifli, Amien Rais, dan Sutrisno Bachir.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015