Kupang (ANTARA News) - PT Semen Kupang sebagai satu-satunya aset kebanggaan pemerintah dan rakyat Nusa Tenggara Timur (NTT) harus segera diselamatkan dari krisis keuangan yang dialaminya. Solusi yang ditawarkan pemerintah propinsi NTT agar para bupati/walikota menyuntikkan modalnya ke perusahaan itu adalah langkah tepat, kata pengamat ekonomi dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, DR. Thomas Ola Langoday, MSi, di Kupang, Jumat. Menurut dia, semua pememerintah kabupaten memiliki dana Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (Silpa) puluhan miliar. Sesuai dengan Permendagri: 13/2006 dana Silpa bisa digunakan untuk investasi. Jika setiap Pemkab mengalokasikan Rp20 miliar sebagai saham di Semen Kupang, maka ini adalah solusi yang sangat tepat. Karena dengan dana segar sekira Rp320 miliar, kapasitas produksi pabrik bisa ditingkatkan menjadi 75 persen dari sebelumnya yang hanya sekitar 25 persen. Peningkatan produksi inipun didukung dengan prospek yang sangat baik karena satu-satunya industri Semen di NTT dengan segmen pasar bisa menjangkau Timor Timur, Maluku dan Irian Jaya," kata Langoday. Dia mengatakan, investasi dengan dana segar dalam waktu singkat ini merupakan langkah untuk menyelematkan PT Semen Kupang, karena jika kondisi ini tidak segera diatasi, maka pemutusan hubungan kerja (PHK) akan menjadi pilihan managemen. Dalam jangka menengah, Semen Kupang dapat mati total dan hal itu menimbulkan kerugian yang lebih besar untuk perekonomian regional, termasuk ekonomi kabupaten/kota di NTT, katanya. "Jadi langkah penyelamatan harus segera dilakukan dan pemda kabupaten/kota tidak perlu ragu untuk menyertakan saham," kata Langoday. Tentang managemen, menurut dia, langkah pertama yang harus dilakukan setelah penyertaan saham adalah melakukan pembenahan managemen secara total. "Audit pasti sudah dilakukan dan tentu hasilnya mengecewakan, tetapi dengan kepemilikan saham, Pemda bisa menentukan masa depan managemen Semen Kupang dengan membenahi managemen," kata Langoday.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006