Berne (ANTARA News) - Klub divisi satu Belanda Feyenoord didenda 125.000 ero karena keributan massal dalam pertandingan tandang terakhir grup Piala UEFA bulan lalu melawan Nancy. Klub itu juga dijatuhi hukuman sementara memainkan dua pertandingan kandang mereka di belakang pintu tertutup jika mereka membuat kegaduhan lagi dalam tiga tahun mendatang. Sanksi terhadap "gangguan serius itu termasuk pelemparan bahan peledak" yang diumumkan badan sepakbola Eropa UEFA menyusul pertemuan badan disiplin dan pengawas organisasi itu Kamis. Pertandingan 30 November di Prancis itu dihentikan setengah jam setelah gas airmata disemprotkan untuk mengeluarkan perusuh Feyenoord dari lapangan. Feyenoord masih akan mendapat hukuman tambahan karena pendukung mereka melemparkan berbagai benda saat pertandingan kandang melawan Blackburn Rovers dalam kompetisi sama sepekan sebelumnya. Jurubicara UEFA mengatakan, insiden itu masih akan dibahas oleh komisi disiplin dan mungkin tidak akan diumumkan sampai Jumat. "Kami senang dengan kenyataan bahwa UEFA menaruh perhatian terhadap hal ini," kata direktur Feyenoord Chris Woerts. "Hukuman itu cukup berat, malah yang terberat, tapi tidak akan naik banding karena kami anggap beralasan." Feyenoord musim lalu menggelar pertandingan UEFA mereka melawan Rapid Bucharest di belakang pintu tertutup setelah dua pemain Sporting Lisbon terkena benda yang dilemparkan penonton dalam pertandingan Februari 2005. "Skorsing itu akan merusak citra klub dan juga konsekuensi keuangan yang berat," kata direktur keuangan Onno Jacobs. Feyenoord menjamu Wisla Krakow Polandia Rabu pekan depan dan perlu menang agar bisa melaju ke putaran berikutnya, demikian Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006