... ajari siswa untuk memperhatikan etika sikap maupun etika penampilan...

Surabaya (ANTARA News) - Peragawati, artis, dan politisi, Arzetti Bilbina, meminta guru mengajarkan etika kepada siswanya, terutama guru bimbingan dan konseling.

"Etika itu meliputi sikap (nonfisik) dan penampilan (fisik)," katanya saat berbicara di hadapan puluhan guru SMA/SMK se-Jawa Timur, dalam satu seminar di Surabaya, Jumat.

Dalam seminar bertajuk Excellent Service in Educational World, di Universitas Narotama Surabaya, anggota Komisi VIII DPR itu menyatakan etika itu penting untuk memasuki MEA.

"Etika itu sangat menentukan dalam era persaingan pada MEA 2015 itu, karena itu ajari siswa untuk memperhatikan etika sikap maupun etika penampilan," katanya.

Menurut politisi PKB dari daerah pemilihan I Jawa Timur itu, etika sikap adalah kecantikan di dalam hati, di antaranya tidak punya rasa iri, sombong, serakah, boros, dan sebagainya.

"Kalau etika penampilan adalah kecantikan yang tampak di luar, di antaranya etika makan, etika duduk, etika berpakaian, dan sebagainya," katanya.

Dalam seminar yang juga menampilkan Direktur Institute Francaise Indonesia Surabaya, Veronique Mathelin, ia mencontohkan etika duduk dengan mengapitkan kedua kaki.

"Etika berpakaian itu seperti menggunakan corak gelap untuk malam dan corak bermotif untuk siang hari," kata aktivis perempuan yang Duta Produktivitas dan Duta ASI itu.

Mathelin, menilai guru merupakan profesi yang menarik, karena bisa membentuk masyarakat untuk menjadi lebih baik.

"Tugasnya memang berat, tapi menantang, karena masa depan seorang anak ada di tangannya," kata diplomat yang juga mempromosikan biaya studi murah di Prancis.

Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015