"Indonesia menargetkan industri pertahanan mendiri di tahun 2025, sejalan dengan 'political will' dari pemerintah untuk menggunakan alat pertahanan keamanan dalam negeri," kata Menteri Perindustrian Indonesia Saleh Husin ketika mengunjungi PT Pindad di Bandung Jawa Barat, Jumat.
Saleh mengatakan bahwa target industri pertahanan mandiri merupakan peluang sekaligus tantangan yang harus dibuktikan oleh industri pertahanan nasional. Komitmen pemerintah untuk mewujudkan kemandirian industri ditunjukkan dengan Undang-Undang Nomor 16 2012 tentang industri pertahanan dan perangkat pelengkapnya.
Saleh Husin mengatakan bahwa kemandirian industri pertahanan merupakan salah satu cara menghadapi embargo dan bisa menghemat pengeluaran negara untuk belanja alutsista.
Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh instansi pertahanan Indonesia ikut menyukseskan target ini dengan cara tidak membeli alat pertahanan dari asing.
"Kami baru saja melihat pabrik Pindad. Akhirnya kami tahu PT Pindad bisa memenuhi kebutuhan Indonesia. Untuk itu Menteri Pertahanan harus mendorong menggunakan produk dalam negeri untuk menumbuhkan rasa percaya diri," kata Saleh.
Menperin juga berjanji akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan dan akan menjelaskan kemandirian industri pertahanan dalam rapat kabinet. "Di lintas kementerian, kami akan bawa ke rapat kabinet," ucap Saleh Husin.
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015